Mohon tunggu...
Dini Erian
Dini Erian Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kacau Balau Produksi Padi Musim Kemarau

8 Agustus 2018   18:32 Diperbarui: 8 Agustus 2018   18:42 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pemenang dagelan terlucu tahun ini, akan jatuh kepada Kementerian Pertanian. Bagaimana bisa lahan sawah yang kering buat produksi padi di Indonesia meningkat? Lucu. Kalau irigasinya baik sih boleh ngomong kayak begitu. Lah ini irigasi sawah kita lagi mampet, bos! Ada pula yang gak terurus usai dibangun. Belum lagi dengan sarana irigasi yang dibangun gak ideal akibat digerogoti tikus-tikus birokrasi. Mungkin saja kan? Tahu sama tahu lah. Kalau mau melawak ya kira-kira!

Sebetulnya, Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia Prof. Dwi Andreas sudah menyampaikan kepada Kementan bahwa ancaman kekeringan tahun ini lebih besar dibanding tahun lalu. Prof Andreas mengatakan, Penurunan produksi bisa terjadi antara 20-60% dibandingkan produksi pada masa normal.

Lalu apa Kementan menggubris saran sang Profesor? Tidak. Padahal, Prof. Dwi Andreas ini peneliti yang kredibel. Data-datanya valid. Bisa diandalkan. Sekarang ucapan Prof Andreas pun terlanjur terbukti. Sawah Indonesia gagal produksi. Pertanian kita berantakan. Kementan, sehat?

Parahnya, Kementan gak bosan-bosan menyebar klaim surplus. Kenyataannya? Blong! Gak ada bukti. Produksi padi kita anjlok. Mengenaskan.  Boro-boro surplus, sawah di Jawa Barat tuh gak keurus. Gak percaya? Nih link beritanya.

Kalau ingin terlihat hebat dihadapan publik gak usah sampai bohong segala. Rakyat gak butuh gembar-gembor berita dari media. Rakyat hanya perlu beras melimpah di pasar, Petani untung besar, irigasi sawah lancar.

Sekarang malah sebaliknya. Puso merajalela. Embung mengering. Petani sengsara. Nih mending langsung lihat buktinya.

Bahkan Indramayu yang selama ini menjadi lumbung padi Indonesia, tahun ini menggoreskan tinta merah. Gagal panen terparah sepanjang sejarah.  Nih sumbernya. Miris gak sih?

Irigasi sawah Indonesia tak terurus. Kementan kerjanya apa sih? Katanya bisa beri solusi mujarab? Mana? Dasar OMDO! Irigasi kita kacau balau! Panen jadi lemah!

Sedangkan di Kementan sana mereka berbangga-bangga dengan klaim abal-abalnya. Heran! Kok bisa mereka bersikap begitu. Mereka bilang produksi musim kemarau relatif bagus, faktor cuaca bukan menjadi masalah. Yuk kita tertawa sebentar ha-ha-ha lucu sekali mereka. 

Lantas para petani harus bagaimana? mereka mau nyangkul apa kalau tanahnya kering begitu? Sudahlah Kementan, berhenti sesumbar. Kerja saja yang betul. Keluarkan solusi terbaik. Mau dibawa kemana pertanian Indonesia jika hanya mengandalkan klaim, klaim, dan klaim?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun