Theologi Of Ministry
Dalam hal ini saya bersama teman saya Dirk Novel akan mengkaitkan pemahaman Theology of Ministry dengan pengalaman kegerakan pelayanan saya di gereja sekaligus evaluasi untuk pelayanan saya yang berikutnya bila Tuhan berkenan.
(BAB 1)
Oke, yang pertama.
Bicara tentang Theology of Ministry dari yang sudah dipelajari selama ini, pada dasarnya saya memahami bahwa pemahaman teologi pada dasarnya gak akan pernah bisa terlepas dari pelayanan di gereja lokal!
Mengapa? Karna implementasi dari pemahaman Alkitab yang dikupas dengan matang pasti akan tertuang dalam kegerakan pelayanan. Sehingga dalam hal ini kita bisa menyimpulkan bahwa Teologi dari penggumulan yang serius untuk memuliakan Allah berdasarkan kebenaran Injil akan menjadi tolak ukur kualitas kegerakan pelayanan kita di gereja lokal.
Kegerakan Pelayanan menuntut penggunaan akal Budi yang mencerminkan kasih kita bagi Allah. Di Matius 22 ayat 37 kita bisa menemukan bahwa salah satu isi dari hukum kasih adalah mengasihi Allah dengan segenap akal budi, sehingga pelayanan bagi jemaat tidak boleh lepas dari penggunaan segenap akal budi untuk mengerti kebenaran Alkitab yang adalah otoritas kebenaran mutlak dari Allah.
Jadi, jika kita memiliki pemahaman Alkitab yang benar maka akan melahirkan kristologi yang benar, nah kristologi yang benar ini akan menentukan misiologi, dan misiologi ini menentukan kehidupan bergereja.
Jadi jelas bahwa kehidupan pelayanan dalam bergereja tidak akan lepas dari rasio, atau penggunaan akal sehat untuk memuliakan Allah berdasarkan Alkitab yang adalah panduan moral tertinggi. Back to basic
(BAB 2)
Yang Kedua, konsep pelayanan.