Mohon tunggu...
Dinda Ishma Nadhila
Dinda Ishma Nadhila Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswi Uin Malang

Man Jadda wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Identifikasi Permasalahan Anak Sejak Dini Khususnya "Gangguan Agresif, Artikulasi, Kasih Sayang, Fokus, dan Autism"

3 Desember 2020   15:35 Diperbarui: 3 Desember 2020   15:39 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar agresif - Bing images

                                                                                           

 Dito merupakan anak usia 5 tahun. pada umumnya Dito seperti teman sebayanya. suka bermain pasir, bermain mobilan, senang bersosialisasi dengan teman lingkungannya dan anak yang baik terhadap temannya. Dukunya Emosi Dito selalu terkontrol dalam kemarahnya. tidak sampai melemparkan benda yang ada disekitarnya, bahkan dulunya dito juga anak yang penurut apabila dinasehati. Bentuk Dito kini saat marah dituangkan dengan perilaku agresifnya. Jadi agresif merupakan bentuk amarah anak yang dilakukan dengan agresif kepada orang lain untuk meluapkan kemarahnnya yang nantinya akan menimbulkan konsekuensi yang serius pada anak dan disekitarnya. Perilaku Dito tersebut dialaminya setelah orang tuanya mengalami perceraian tepatnya Dito mengalami "Broken Home" atas perceraian ayah dan ibunya dan pada akhirnya Dito yang masih kecil tinggal bersama ibunya. Akan tetapi sejak ibunya berceraipun emosinya dalam memarahi Dito semakin sering dan akhirnya Dito pun meniru kemarahan yang ibunya lakukan kepadanya. ini merupakan salah satu contoh sebab perilaku agresif anak karena mengalami "Broken Home" dalam keluarganya dan juga meniru perilaku ibunya saat memarahi Dito. 

1. Pengertian perilaku agresif, penyebab perilaku agresif, Gejala agresif, Intervensi guru dan orang tua

  • Pengertian perilaku agresif

    Istilah penyebutan perilaku agresif banyak digunakan untuk menggambarkan perilaku anak. Merupakan bentul luka fisik yang diakibatkan oleh makhluk lain sehingga dapat membekas dalam fikiran anak. Agresif merupakan salah satu perilaku serius yang terjadi pada anak tertentu yang seharusnya tidak menimbulkan konsekuensi yang serius yang terjadi pada orang lain maupun lingkungan sekitarnya. Salah satu contohnya bentuk anak saat marah dituangkan dengan perilaku agresifnya. Jadi agresif merupakan bentuk amarah anak yang dilakukan dengan agresif kepada orang lain untuk meluapkan kemarahnnya yang nantinya akan menimbulkan konsekuensi yang serius pada anak dan disekitarnya.

  • Penyebab perilaku agresif

     Banyak para ahli yang mengemukakan tentang penyebab perilaku agresif yang terjadi pada anak. Agresi pada anak banyak berkaitan dengan masalah dalam keluarganya atau broken home, masalah kriminalitas, keluarga yang pegangguran, kurangnya pangan sehingga menimbulkan kelaparan dan psi-kiatrik pada anak. Beberapa penyebab perilaku agresif pada anak terdiri dari personal, sosial, kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga, media masa, sumber daya, situasional, dan kebudayaan. Sehingga dapat disimpulkan dari perilaku agresif anak ini banyak terjadi pada diri anak sendiri terutama, tetapi juga banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya juga yang membawa dampak baik buruknya anak kedepannya dengan melihat pengamatan dana pengalaman anak. Lalu pengaruh dari keluarga terbesar juga mempengaruhi anak pada perilaku agresifnya terutama masalah ekonomi bawah yang nantinya akan membawa anak pada gangguan masalah sosial emosionalnya yang berupa agresif pada anak.

     Gamgguan agresif pada anak ini dapat dicontohkan melalui kebiasaan orang tuanya sehari-hari. Jika orang tuanya saat marah pada anak dengan cara memberi pelajaran dengan cara memukul, kasar pada anak. Lalu anak juga dapat berperilaku agresif melalui lingkungan sekitarnya, seperti televisi yang kurang mendidik yang didalamnya terdapat perilaku agresif sehingga anak dapat mencontoh dari televisi tersebut. Oleh sebab itu sebagai orang tua dan guru memberi pengertian atau kontrol anak saat melihat televisi agar sesuai dengan tahapan usianya dan tentunya mendidik bagi anak.

  • Gejala agresif

Lancelotta dan vaughn mengemukakan pendapatnya terdapat empat perilaku agresi dan reaksi anak saat menerima perilaku sosialnya, yaitu :

  1. Suatu agresif fisik yang diprofokasi. Agresi ini dapat dicontohkan menyerang kembali untuk mengikuti profokasi.
  2. Suatu agresif yang meledak. Agresi ini dapat dicontohkan pada anak yang biasanya merah tanpa adanya suatu alasan yang jelas.
  3. Suatu agresif lisan. Agresi ini dapat dicontohkan dengan cara pengucapan anak yang ketika marah mengeluarkan kata-kata yang mengancam
  4. Suatu agresif yang secara tidak langsung. Agresi ini dapat dicontohkan dengan suatu siswa yang mengalami masalah dengan melaporkan kepada guru bahwa anak siswa lain yang melakukan suatu kesalahan.

Sedangkan pendapat lain menurut Baron dan Byme mengemukakan tentang pengkalrifikasian perilaku agresif pada anak terdapat 8 perilaku, yaitu :

  1. Agresif langsung fisik verbal
  2. Agresif langsung fisik non verbal
  3. Agresif langsung pasif verbal
  4. Agresif langsung pasif non verbal
  5. Agresif tidak langsung aktif verbal
  6. Agresif tidak langsung aktif non verbal
  7. Agresif tidak langsung pasif verbal
  8. Agresif tidak langsung pasif non verbal

     Dari pendapat para ahli tentang jenis gejala perilaku agresi ini dapat diklarifikasikan bahwa gejala agresi pada anak tidak hanya disebabkan pada sifat kekuatan fisik anak saja tetapi juga dapat pada bahasa anak yang nantinya sangat dibutuhkan lisan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Lisan yang mengandung unsur agresi nantinya pengucapannya kasar yang mengintimidasi orang lain termasuk berkata berdusta. Anak yang mengalami agresif bisa muncul ketika anak dilarang oleh orang tua untuk melakukan sesuai dengan keinginannya, akhirnya nantinya dapat menyebabkan anak frustasi dan muncul sifat agresifnya. Seperti muntul untuk melempari orang tua, marah-marah, menangis, berteriak, dan bahkan merusak beda yang ada disekitarnya

  • Intervensi guru dan orang tua

     Strategi yang dapat dilakukan oleh orang tua tentunya mempunyai keterhubungan dalam pembelajaran dan belajar anak dan guru dalam menangani perilaku agresif pada anak melalui pengajaran disekolah. Guru disekolah merupakan sentral dalam pembelajaran anak dengn menggunakan beberapa prinsip untuk menangani masalah agresif  pada anak dengan modifikasi operant conditioning Skinner yang meliputi 5 langkah yaitu : 1) dengan menetapkannya perubahan tujuan perilaku pada anak 2) menetapkan konsekuensi yang dilakukan anak atas perbuatannya. 3) membuat prosedur yang tepat dalam langkah mengubah perilaku agresif anak. 4) Melaksanakan prosesur yang telah dibuat dan melakukan pencatatan pada anak tetang perkembangan perubahan pada perilaku agresifnya. 5) melakukan evaluasi dari prosedur tersebut dan revisi apa saja yang harus di tingkatkan dalam menangani masalah agresif anak.

    Penanganan agresif  dari yang sederhana sampai pada komplek pada anak dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan memberikan model keteladanan. Tentunya dalam menghadapi agresif anak yang berbeda guru harus bemusyawarah dengan orang tua anak dalam mencarikan sebuah solusi dari permasalahan anak dengan cara mengikuti pengajaran di sekolah untuk membiasakan anak agar tidak bersikap agresif , memberikan reward kepada anak yang menunjukkan perilaku terpuji, dan memberikan nasihat kepada anak yang kurang berkenan.

2. Pengertian gangguan artikulasi, penyebab gangguan artikulasi, gejala gangguan artikulasi, intervensi guru dan orang tua

  • Pengertian gangguan artikulasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun