Mohon tunggu...
Dinda Ishma Nadhila
Dinda Ishma Nadhila Mohon Tunggu... Penulis - Bismillahirrahmanirrahim

Mahasiswi Uin Maulana Malik Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ibu, Ayah Aku Butuh Kelekatanmu (Attachment)

27 Februari 2020   16:02 Diperbarui: 27 Februari 2020   19:37 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/bayi-anak-putri-keluarga-gadis-17369/

Kelekatan (attachment) pertama kali ditemukan oleh seorang psikologi dari inggris pada tahun 1958 yang bernama John Bowlby. Kemudian formulasi yang dilengkapi oleh Mary Ainsworth tahun 1969 (Mc cartney dan Dearning, 2002). Kelekatan merupakan salah satu emosional yang dikembangkan melalui interaksi. Adapun ciri afektif yang menunjukkan kelekatan adalah : hubungan bertahan cukup lama antara satu dengan lainnya, antara anak dengan orang tua, ikatan tetap ada walaupun figur letak tidak tampak dalam jangkauan mata anak, bahkan dapat digantikan oleh orang lain dan kelekatan dengan figure akan menimbulkan rasa aman (Ainsworth dalam Adiyanti, 1985).

Pola yang diajarkan orang tua kepada anak mulai sejak kecil akan sangat berpengaruh saat dewasa, karena ingatan anak kecil lebih kuat tersimpan dalam memorinya yang akan menjadikan bagaimana terbentuknya kepribadian anak selanjutnya setelah dewasa kelak. Seperti pendapat Arnold gese, saat anak usia satu tahun anak memiliki pengenalan akan identitas dirinya yang mendalam yang akan menjadi benih pertumbuhan di kepribadian di masa dewasanya. Salah satu untur pola relasi yang penting antara orang tua dengan anak saat bayi dan kanak-kanak maka disebut dengan pola pertautan (attachment)

Konsep Dasar Attachment Bowlby, seorang tokoh yang mencetuskan teori ini, di tahun 1950-an menyebutkan 3 konsep dasar attachment, yaitu sebagai berikut:

  1. Attachment berfungsi sebagai suatu bentuk pertahanan terhadap yang jahat. Prinsip dibalik munculnya attachment adalah kebutuhan akan perasaan aman.
  2. Perasaan aman yang dihasilkan dari attachment yang positif (secure attachment) memiliki hubungan erat dengan kemampuan untuk mengembangkan kreatifitas dan eksplorasi (menguasai lingkungan). Hasil penelitian dari Heard and Lake, pada tahun 1986, yang dicatat oleh Jerome Holmes, menunjukkan bahwa hanya anak-anak yang mendapat pemenuhan kebutuhan attachment, yang memiliki kemampuan untuk mengubah figur attachment-nya ke lingkungan sekitarnya. Sehingga pada masa remaja, anak akan memiliki kemampuan untuk bergaul, mempercayakan diri kepada orang lain, dan memiliki hubungan sosial yang sehat
  3. Attachment bukanlah kebutuhan anak yang memungkinkan terjadinya pertumbuhan anak lebih cepat, tetapi merupakan kebutuhan yang terpendam sepanjang hidup manusia.

Attachment pada diri anak tidak timbul secara tiba-tiba , akan tetapi melalui beberapa perkembangan yang dilakukan secara bertahap. Menurut Bowlvy (Scaffer, 1.996) dalam buku (Santrock, 2007) terdapat empat tahapan mengenai attachmen (kelekatan) yaitu :

  • Tahap petama mulai dari lahir sampai 2 bulan, pada usia ini anak menunjukkan attachmentnya  secara instingtif artinya baik saudara, orang asing dan orang tua memiliki kesempatan yang sama untuk membuat anak tertawa maupun menangis.
  • Tahap ke dua mulai dari usia 2 sampai 7 bulan, pada usia ini attachment mulai berfokus kepada satu figur saja yaitu pengasuh yang sering mengasuhnya, anak akan membedakan orang yang dia kenal atau tidak dikenal.
  • Tahap ke tiga mulai dari usia 2 sampai  24 bulan, pada usia ini attachment yang semula berfokus akan berkembang dengan meningkatkan kemampuan melakukan gerak seluruh anggota tubuh agar anak dapat berpindah tempat (kemampuan lokomotor). Anak juga akan melakukan kontak yang aktif dengan pengasuh tetap seperti ayah dan ibu.
  • Tidak bisa dipungkiri lagi, dalam perkembangan, anak membutuhkan Gaya pengasuhan dan attachment. Anak yang memiliki attachment sucure lebih cenderung memiliki pengasuh yang sensitif terhadap sinyal yang anak berikan dan selalu siap untuk merespon segala kebutuhan anak

Faktor-faktor yang memengaruhi Attachment menurut Erikson seorang bapak perkembangan terdapat tujuh point yaitu : perpisahan yang tiba-tiba antara anak dengan orang tua atau pengasuhannya antara orang tua dengan anak, penyikasaan emosional atau biasa disebut dengan penyikasaan fisik, pengasuhan yang tidak stabil, seingnya berpindah tempat atau domisili tempat tinggal, ketidak konsiste dalam cara pengasuhan anak sehari-hari, problem psikologis yang dialami oleh orang tua, dan problem syaraf.

Disinilah peran orang tua bagi anaknya sangatlah penting dalam kesehariannya, apalagi jika anak masih kecil antara 0-7 tahun anak sangat membutuhkan kasih sayang orang tuanya dan kelekatan orang tuaya dalam pengasuhan sehari-hari. Terkadang anak paling dekat dengan ibuya maka kepribadiannya anak tersebut akan sesuai dengan apa yang diajarkan orang tuanya pada masa kecilnya. Anak yang saat asa kecilnya kurang kasih sayang orang tua kelak biasanya anak tersebut ada yang kurang dalam dirinya, dimana seharusnya anak kecil masih mendapat perhatian orang tua yang lebih dan kasih sayang.

Dala prespektif islam kelekatan anak dengan orang tuanya sangat berpengaruh khususnya dala hal agama, orang tuanyalah yang berperan dalam membawa fitrah kelak anaknya yang menjadikan anaknya agama yahudi, menjadi nasrani, atau menjadi majusi. Apa yang diajarkan orang tuanya saat masih kecil kelak saat anak beranjak dewasa maka akan memanennya. Moral dan didikan umtuk anak sangat penting oleh sebab itu, peran orang tua terhadap anaknya sangatlah penting Attachment (kelekatan).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun