Mohon tunggu...
Dinda Divanca
Dinda Divanca Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis Membangkitkan Kreatifitas

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KRI Nanggalan-402: Akhirnya Kami Dikenal Meski Akhirnya Dikenang

3 Mei 2021   13:32 Diperbarui: 3 Mei 2021   13:35 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://makassar.terkini.id/dimintai-penerawangan-paranormal-ini-menangis-ungkap-kondisi-kri-402-ada-apa/

Peristiwa tenggelamnya kapal TNI AL, KRI Nanggalan 402, menarik perhatian masyarakat Indonesia dalam beberapa pekan ini. Bukan hanya mereka yang tahu dan mengenal tentang dunia angkatan laut saja, namun orang-orang awampun ikut penasaran dan terus mengikuti berita tenggelamnya salah satu armada laut Indonesia ini. Kapal ini dilaporkan hilang kontak pada hari Rabu, 22 April 2021 pada dini hari saat sedang melakukan latihan di perairan utara Pulau Bali. Setelah dilakukan pencarian selama empat hari akhirnya kapal selam ini dinyatakan tenggelam dan 53 awak kapalnya dinyatakan gugur. Hal tersebut diumumkan langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Peristiwa ini tentunya membawa duka yang mendalam bagi keluarga korban juga rakyat Indonesia. Sebelum kejadian ini, orang-orang tidak mengetahui mengenai keberadaan kapal selam yang selama ini menemani para tentara angkatan laut Indonesia untuk menjaga kedaulatan perairan nusantara. Maka dari itu mari kita sedikit berusaha mengenal kapal selam kebanggan Indonesia, KRI Nanggalan-402.

Kapal KRI Nanggalan adalah kapal buatan Jerman yang dibuat oleh Howaldtswerke-Deutsche Werft. Untuk ukurannya sendiri kapal ini memiliki panjang 60 meter dengan sisi terlebarnya yaitu 6,3 meter. Kapal selam ini diproduksi pada tahun 1978 yang kemudian dipesan oleh Indonesia setahun setelahnya. Kapal ini diserahkan ke Indonesia pada Oktober 1981 di Jerman. Kapal KRI Nanggalan-402 ini adalah kapal selam bermotor diesel-listrik tipe U-209. Salah satu fakta menarik tentang kapal ini yaitu pernah diperbaharui oleh Korea Selatan pada tahun 2012. Di Indonesia sendiri, kapal selam ini pertama kali diperlihatkan kepada masyarakat luas pada peringatan 36 Tahun TNI, 5 Oktober 1981. Dua minggu setelahnya, kapal ini diresmikan penugasannya oleh Jenderal M Jusuf yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan.

Setelah pernyataan gugurnya para 53 awak kapal diumumkan, duka atas kejadian ini menjadi tak terbendung lagi. Keluarga dan sanak saudara hingga rekan-rekan pun mengungkapkan rasa kehilangannya. Bahkan beberapa waktu ini sempat viral video seorang anak salah satu awak kapal yang mengunci sang ayah di kamar saat ia hendak berangkat untuk bertugas. Begitu juga dengan video seorang istri yang sedang mengandung anak pertamanya dan menanti keajaiban agar suaminya bisa selamat dari kejadian naas ini. Kami seluruh warga Indonesia pun ikut merasakan kepedihan tersebut. Semua prajurit yang gugur ini adalah orang-orang baik yang sudah semestinya diberikan penghargaan dan dikenang oleh masyarakat Indonesia.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari kejadian ini adalah berusaha untuk menumbuhkan rasa nasionalisme yang lebih besar dari dalam diri kepada NKRI. Meskipun kita sebagai warga biasa tidak bisa langsung ikut andil dalam menjaga kedaulatan dan perdamaian negara, namun setidaknya kita bisa selalu menjaga rasa persatuan dengan sesama. Peristiwa ini juga mengingatkan kita akan kerja keras serta pengorbanan yang sangat besar oleh para prajurit-prajurit gagah nan pemberani yang negri ini miliki. Mereka bekerja dengan sepenuh hati meskipun namanya saja tidak dikenal atau bahkan dielu-elukan dan diidolakan. Bukan lagi hanya tetesan keringat, darah, dan air mata saja yang telah mereka korbankan namun juga nyawa. Semoga semua prajurit yang gugur ditempatkan ditempat terbaik oleh Tuhan. Kami rakyat Indonesia akan selalu berterimakasih akan perjuangan yang sudah dijaga hingga akhir hayat.

Referensi:

  • Wikipedia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun