Mohon tunggu...
dinda anis
dinda anis Mohon Tunggu... Penulis - pelajar

kosong

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Self Diagnose Bahaya Nggak Sih?

17 September 2020   10:28 Diperbarui: 17 September 2020   10:43 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Akhir-akhir ini sering kita mendengar tentang anxiety disorder ataupun mental illness yang memang sedang digembar-gemborkan tetapi pernahkah kalian merasa bahwa diri kalian mengalami gejala yang sama dengan simptom tersebut dan meng”klaim” bahwa diri sendiri mengalami disorder tersebut. 

Jika pernah berarti kalian telah melakukan hal yang disebut diagnosa pribadi atau sering disebut self-diagnose. Lebih jelasnya Self-diagnose merupakan diagnosa atau “klaim” yang dilakukan diri sendiri tanpa pengakuan secara profesional. Artinya kita memutuskan secara pribadi tentang simptom yang kita alami. Dan akhir-akhir praktik self-diagnose memamg sangat marak karena kemajuan teknologi dan informasi. Kita hanya cukup mencari gejala yang kita alami dan akan muncul berbagai artikel terkait. Memang semudah itu, tapi apakah hal ini baik-baik saja untuk kita? 

Pada dasarnya self-diagnose merupakan hal yang wajar bagi kita semua karena dalam konsepnya ada berbagai macam, sebut saja konsep empati, self-object, mirroring, idealising, dan alter ego/twinship. Konsep tersebut bisa menjadi tahap bagaimana individu bisa mengklaim dirinya memiliki sebuah gangguan mental. Hal tersebut dikutip dari jurnalmasa yang juga membahas romantis metal disorder. 

Tentu bukan berarti hal wajar kita dapat memaklumi hal tersebut, self-diagnose dapat menjadi sangat berbahaya karena gejala mental illness tidak dapat disimpulkan secara pribadi tanpa penanganan pakar atau profesional. Gejala atau ciri-ciri yang kita baca di internet memang dapat membantu menambah wawasan. Namun itu juga dapat menyebabkan kekhawatiran dan kepanikan pada diri kita. 

Nah, kekhawatiran tersebut dapat membahayakan kita karena itu dapat menutup gejala lain yang sebenernya, dan memunculkan gejala baru yang akan memperparah keadaan. Tetapi lebih membahayakan lagi itu dapat membuat kita yang tadinya baik-baik saja menjadi memiliki mental illness karena salah diagnosa. 

Jadi, sudah tahu bukan bahwa diagnosa tanpa adanya penanganan secara profesional hal berbahaya maka kita mulai sekarang harus lebih berhati-hati. Ingat, bukan berarti saat hari kita terasa berat dan mood swing kita merupakan penderita bipolar disorder. Jika memang kita merasakan hal tersebut baiknya memang dikonsultasikan oleh profesional. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun