Mohon tunggu...
dindaamelia
dindaamelia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Paru-Paru Gen Z di Era Vape dan Polusi: Gaya Hidup Asap atau Bom Waktu Kesehatan?

5 Juni 2025   15:37 Diperbarui: 5 Juni 2025   15:43 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gen Z Menggunakan Vape Sumber: istockphoto.com 

Di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan tren hidup modern, Generasi Z (Gen Z) menghadapi masalah kesehatan yang semakin rumit. Salah satu masalah terbesar adalah meningkatnya pemakaian rokok elektrik atau vape, yang kini populer di kalangan anak muda, serta peningkatan polusi udara yang semakin parah di daerah perkotaan. Kombinasi dari dua hal ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah gaya hidup ini akan menjadi ancaman bagi kesehatan paru-paru Gen Z? 

Tren Penggunaan Vape di Kalangan Gen Z ?

 Vape telah menjadi simbol gaya hidup modern di kalangan Gen Z. Banyak yang melihatnya sebagai pilihan yang lebih aman dibandingkan rokok biasa. Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya benar. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, kelompok usia 18 hingga 24 tahun adalah pengguna rokok elektrik terbanyak dibandingkan kelompok usia lainnya. Di Indonesia, tingkat penggunaan rokok elektrik meningkat tajam dari 0,3% pada 2011 menjadi 10,9% pada 2018.

Rokok elektrik mengandung berbagai zat berbahaya seperti nikotin, formaldehida, akrolein, asetaldehida, vitamin E asetat, dan logam berat. Zat-zat ini dapat menyebabkan peradangan serius pada jaringan paru-paru, meningkatkan risiko penyakit seperti pneumonia lipoid, bronkiolitis obliterans (popcorn lung), serta Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Penggunaan secara rutin dalam jangka panjang bahkan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sistem pernapasan.

Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan Paru-Paru

Selain vape, polusi udara juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan paru-paru Gen Z. Paparan partikel halus (PM2.5) dari kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran sampah dapat membuat iritasi pada saluran pernapasan, peradangan kronis, dan meningkatkan risiko penyakit paru-paru seperti asma, PPOK, dan kanker paru-paru. 

 Di kota-kota besar di Indonesia, kualitas udara sering kali berada pada tingkat yang tidak sehat. Paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat menurunkan fungsi paru-paru dan memperburuk kondisi kesehatan, terutama bagi orang yang sudah memiliki masalah pernapasan. 

Kombinasi Vape dan Polusi: Ancaman Ganda bagi Paru-Paru Gen Z

Ketika penggunaan vape dan paparan polusi udara terjadi bersamaan, risiko bagi kesehatan paru-paru meningkat dengan signifikan. Peradangan yang disebabkan oleh vape dapat memperburuk kerusakan yang disebabkan oleh polusi udara, dan sebaliknya. Kombinasi ini dapat mempercepat perkembangan penyakit paru-paru kronis dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan. 

Jadi bisa kita simpulkan bahwa gaya hidup modern yang melibatkan penggunaan vape dan paparan polusi udara menempatkan Gen Z pada risiko tinggi terhadap berbagai penyakit paru-paru. Penting bagi generasi muda untuk menyadari bahaya ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menghindari penggunaan vape, menggunakan masker saat berada di tempat dengan polusi tinggi, dan rutin memeriksakan kesehatan paru-paru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun