Mohon tunggu...
Dinar Ata
Dinar Ata Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencetak Pendidikan Karakter berdasar Perintah Nabi

11 Oktober 2017   23:27 Diperbarui: 11 Oktober 2017   23:45 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karakter dan pendidikan.

Karakter dalam pendidikan menjadi suatu hal yang tak pernah usai diperbincangkan. Menjadi suatu tujuan hal dalam berbagai aspek. Hal yang selalu menjadi trending topic di khalayak segala sudut masyarakat karena sangat pentingnya pendidikan karakter dalam era abad 21 ini. Membentuk suatu generasi dengan keindahan karakter yang dimiliki tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan aspek-aspek atau kunci-kunci untuk meraihnya. Kecukupan ilmu yang dimiliki dan ketangkasan skill tidak bisa dijadikan patokan keberhasilan karakter. 

Begitu pula suatu karakter tidaklah mungkin bisa terbentuk dengan sempurna tanpa adanya ilmu. Seluruh aspek dalam pengimplementasian pendidikan karakter ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW : " Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang, dam memanah" (Riwayat shahih Bukhori/ Muslim).

Dalam konteks hadist tersebut tidak bisa dicerna mentah tanpa adanya penalaran pada filosofi makna perintahnya. Nabi memerintahkan untuk memngajarkan berenang adalah untuk menggerakkan badan dan bisa bertahan di dalam air tanpa tenggelam dengan selalu menggerakkan anggota tubuhnya agar tidak tenggelam,  karena dalam makna konteks berenang adalah konsisten. Konsisten untuk selalu disiplin melakukan kebaikan atau setidaknya ia tidak pernah mengolor waktu untuk melakukan kebaikan. 

Selain itu, mangapa Rasulullah memerintahan untuk mengajarkan berenang, padahal manusia hidup di darat, perintah ini bermakna agar manusia dapat menghadapi hal-hal buruk dalam hidupnya karena hidup di dunia ini tidaklah selalu dalam kebaikan.   Kedua, Nabi mengajarkan memanah, Memanah mempunyai filosofi fokus, hal ini bermaksud untuk berfokus pada tujuan hidup yang dimilikinya. 

Fokus pada sesuatu yang ingin dicapainya. Ini akan melatih mental  dan emosi untuk meletakkan target pada sasarannya. Jika seseorang menekankan fokus pada dirinya, ia tidak akan mengiraukan segala sesuatu yag menggangi disekitarnya, ia akan tetap berorientasi pada sesuatu yang hendak dicapinya. Yang ketiga, perintah untuk berkuda. 

Dalam kegiatan berkuda mempunyai makna relevan.Relevan yakni bersangkut paut, artinya dalam kegiatan berkuda seluruh anggota tubuh harus digerakkan, mulai dari tangan, kaki, tungkai dan mata seluruhnya harus fokus pada kuda yang dikendalikan. Pada konsep yang terakhir ini bersangkutan pada konsep pertama dan kedua, yang  membutuhkan totalitas ekstra dalam malakukannya. Katiga aspek tesebut berhubungan dengan salah satu asas-asas bimbingan konseling yakni Asas Keterpaduan. Keterpaduan dalam segala hal akan memberikan ikatan yang berkesinambungan sehingga dapat melahirkan suatu pendidikan karakter sesuai dengan harapan. Suatu skill/ kemampuan (ilmu) akan sempurna jika dimiliki dengan akhlak yang indah. Sesuai Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: "barang siapa yang tidak berakhlak berati tidak berilmu.

Semoga bermanfaat :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun