Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! | Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Penting Ngga Sih Etika Saat Ngobrol?

6 Agustus 2022   07:31 Diperbarui: 6 Agustus 2022   07:32 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Unsplash / Brooke Cagle

Penting ngga sih etika saat ngobrol? Sekalipun dia temen, orang tua, kerabat dekat/jauh, atau bahkan orang yang baru kalian kenal.

Secara umum, etikanya ketika ada yang ngajak kita ngobrol, entah dia bertanya, ngajak berdiskusi, minta tolong/bantuan, menyapa, setidaknya ya harus menanggapi, baiknya manusia pasti memiliki rasa empati ketika ada individu lain yang mengajak berinteraksi, dengan sikap sopan santun ngga ketinggalan.

Contoh :

  • Seseorang menyapa -- kita tanggapi kembali dengan sapaan (melihat kearahnya)
  • Seseorang menghampiri dan bertanya -- kita menjawab semampu kita (melihat kearahnya)
  • Ketika kita sedang ngobrol dengan individu lain - kita fokus dalam pembicaraan, tanggapi (lihat kearahnya)
  • Ketika ada individu lain yang menghampiri dan ngajak ngobrol - maka kita tanggapi (lihat kearahnya)

Simple bukan?

Tapi sadar ngga sih temen-temen, kalo budaya yang sopan dan penuh rasa empati ketika sedang berinteraksi dengan sesama sudah mendominasi hilang?

Entah cuma saya aja yang ngerasain atau mungkin temen-temen yang lagi baca ini juga ngerasain hal yang sama..

Budaya yang sopan dan penuh rasa empati itu sudah digantikan dengan Gadget/Handphone. Sadarkah?

  • Ketika kita ngajak ngobrol seseorang, 5 menit ngobrol masih fokus, tapi setelahnya pasti dia fokus ke Handphone.
  • Ketika sudah lama ngga jumpa, ketika jumpa di tempat makan, pasti asik untuk foto makanannya, setelah itu fokus dengan Handphone, fokus hanya sesaat (bahkan saat lagi makan, matanya dan tangan yang satunya pasti sambil lihat ke Handphone).
  • Ketika kita menyapa seseorang, sering juga ditemukan dia menjawab 'iya' tapi matanya fokus ke Handphone.
  • Ketika kita bertanya kepada seseorang, sering sekali ditemukan dia menjawab pertanyaan kita tapi ngga melihat kearah kita sama sekali, fokus ke Handphone.
  • Ketika kita ngajak seseorang untuk ngobrol sebentar, sering juga ditemukan dia menanggapi obrolan kita, tapi ngga lihat kearah kita, dia fokus main Handphone, jadi kita ngga tau apakah dia paham dengan yang sedang diobrolin, atau iyaiya saja.
  • Bahkan ketika orangtua ngajak ngobrol, ngga pernah fokus ke beliau, fokusnya ke Handphone.

Handphone, Handphone, Handphone!

Budaya yang sangat cuek!

Mungkin temen-temen berpikir bahwa "dia temen deket gua, sering banget ketemu", "ngapain fokus ngeliatin segala, orang biasa ketemu", "biasa interaksi sama dia, santai aja".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun