Mohon tunggu...
Dina Kartika Sari
Dina Kartika Sari Mohon Tunggu...

Jauh berjalan, banyak yang dilihat. Berbagi pengalaman, demi kebaikan dunia akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Money

“Buah tangan dari negeri Seribu Bukit”

28 Maret 2015   20:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:52 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama beberapa detik, mataku terpaku pada hamparan batu beraneka warna, motif dan ukuran yang berada tepat dihadapanku. Sungguh menakjubkan! Batu-batu ini memiliki kecantikan tersendiri setelah diasah dengan teknik khusus dan diberi pengikat cincin.

Blangkejeren, Gayo Lues, Aceh.

Gayo Lues sungguh layak dijadikan lokasi tujuan utama untuk berlibur bagi wisatawan lokal dan Internasional. Selain udara segar dan hamparan pemandangan alamnya yang indah bak negeri diatas awan, serta kopi gayo dan gula arennya yang khas berkualias, kabupaten yang punya julukan negeri seribu bukit ini juga merupakan surga bagi para penggemar batu akik dan giok, khususnya giok Aceh.

Menyusuri jalan-jalan didalam kota Blangkejeren akan kita temukan tempat-tempat mengasah batu cincin yang selalu diramaikan oleh pengunjung tetapnya, serta beberapa toko yang menjual batu akik dan giok Aceh lengkap dengan cincin pengikat beraneka model dan ukuran.

Dengan tujuan mencari oleh-oleh khas Aceh, khususnya Gayo Lues, kami mengunjungi salah satu tempat usaha tersebut. Tak sulit menemukan lokasinya, cukup menyusuri jalan Blangkejeren-Kutacane. Pada kilometer 0,5 didepan sebuah rumah kayu bernomor 68 terpampang papan nama yang cukup besar bertuliskan “Galeri Batu Mustika Aceh”.

[caption id="attachment_376555" align="alignleft" width="150" caption="Jam tangan bermatakan batu giok Nephrite Aceh"][/caption]

Galeri ini adalah salah satu tempat para penggemar batu menemukan giok dan akik untuk dipakai sendiri, melengkapi koleksi, mencari oleh-oleh atau sekedar cuci mata. Berbagai jenis batu cincin ada disini, dari jenis idocrase seperti Lumut Aceh, Totol Tinju, Bio Solar, Solar, Cincau, Anggur, Belimbing, Air Tebu, Totol Sayur, Neon hingga jenis akik seperti Mustang Aceh, Cermin Katak, Talc (akik sabun), Lavender dan jenis giok seperti Nephrite Jade, Snow Jade, Black Jade atau Black Nanggroe.

Mahalkah harga batu-batu ini? Mahal tidaknya bergantung pada kadar kekerasan batu, jenis batu yang sedang tren dan harga pasar yang berlaku saat transaksi. Untuk jenis batu giok Aceh hanya 2-3 juta/kg. Sedangkan untuk jenis Idocrase, berkisar antara 7 hingga 20 juta/kg.

Jika ingin membeli langsung dalam bentuk cincin siap pakai, cukup merogoh kocek minimal 300 ribu/cincin ukuran sedang untuk jenis giok Aceh. Namun untuk jenis Idocrase seperti Solar dan Bio Solar berukuran sedang butuh 2 hingga 5 ikat si merah agar cincin batu bisa berpindah ke jari peminatnya.

[caption id="attachment_376554" align="alignright" width="150" caption="Cincin bermatakan batu jenis Idocrase Totol Tinju"]

1428088976361534253
1428088976361534253
[/caption]

Selain menjual batu akik dan giok yang sudah diasah serta diikat dalam bentuk cincin atau kalung, usaha galeri yang dikelola oleh Mohammad Syamsul Arifin (34) yang biasa disingkat MSA ini, juga menyediakan jasa memotong dan mengasah batu sesuai selera dan permintaan konsumen. Untuk melayani konsumennya, MSA dibantu oleh 5 orang karyawan. Harga yang dipatok untuk setiap jasa masih dapat dinegosiasikan, sesuai dengan kondisi dan kualitas batu yang akan diolah.

Menurut MSA, galerinya khusus menyediakan batu-batu yang berasal dari wilayah-wilayah Aceh. Bahan baku yang diperjualbelikan dalam usaha ini berasal dari berbagai daerah seperti dari Tapaktuan, Meulaboh, Nagan Raya, Takengon-Aceh Tengah dan juga Gayo Lues. Galeri ini juga melayani pesanan pembeli luar kota. Paket pesanan akan dikirimkan melalui jasa kurir pengiriman barang yang resmi dan terdaftar, seperti Pos Indonesia, JNE dan Tiki.

[caption id="attachment_376563" align="alignleft" width="150" caption="Bongkahan batu jenis Idocrase Anggur dari Aceh"]

1428091033734593275
1428091033734593275
[/caption]

“Usaha ini baru saya mulai pada Ramadhan 2014 lalu. Masih kecil-kecilan saat itu, saya pun masihbertempat tinggal di kampung Penampaan”, tutur MSA ketika ditanya tentang perjalanan usahanya. Melihat animo masyarakat semakin tinggi terhadap batu giok dan akik ini, MSA kemudian memindahkan lokasi usahanya ke jalan utama kota Blangkejeren dengan pertimbangan lebih berdaya jual dan strategis.

Ingin mengenal dan mengetahui lebih banyak tentang galeri ini beserta koleksinya? Berkunjunglah ke halaman “Giok Sejuta Pesona” dari akun facebook anda. Jika ada yang anda minati, bisa hubungi langsung pemiliknya melalui nomor 082167900789, 082244382110 (WA) dan PIN 5125E27C atau mustikaaceh@gmail.com

Jika berkunjung ke Gayo Lues, jangan lewatkan kesempatan berbelanja batu akik dan giok khas Aceh sebagai oleh-oleh dari negeri Seribu Bukit. Selamat berlibur!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun