Mohon tunggu...
Diminis Nora
Diminis Nora Mohon Tunggu... -

saya sangat mendukung revolusi mental

Selanjutnya

Tutup

Money

Pembatasan BBM 2014

28 Agustus 2014   07:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:18 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Rabu 27 Agustus 2014 saya mendapat info dari seorang teman bahwa harga premium di warung sampai harga RP 9000,- . Dia tidak tau mengapa harga bisa melambung sedemikian, namun analisis saya adalah karena beberap pernyataan yang menyatakan bahwa pasokan BBM dibatasi supaya cukup sampai akhir tahun ini. Namun demikian saya tidak begitu memperdulikan hal itu. karena saya mengerti bahwa BBM adalah sumber daya alam yang tidah dapat diperbarui. sehingga saya rasa saya hanya cukup untuk lebih menghemat BBM dan membeli seperlunya saja.

namun berlawanan dengan cara berpikir saya, ternyata sangat banyak orang yang mengantri di SPBU berharap mereka tidak akan kehabisan BBM. Jujur saya merasa aneh dengan pikiran mereka. kalau mereka membeli sebanyak-banyaknya sekarang, apakah iya mereka tidak akan kehabisan ? bukankah lebih baik menghemat BBM sedari sekarang ?

Tanggal 28 Agustus 2014 saya berharap masyarakat telah sadar karena sudah banyak pernyataan tentang ditambahnya jatah BBM. Namun masih juga tidak ada perubahan, masyarakat masih ketakutan dan kembali memenuhi SPBU di Yogyakarta.

Sesuai dengan perkiraan bahwa pada tanggal ini bensin pada motor saya habis. dan rantai motor putus. Mau tidak mau saya harus membeli BBM dengan tidak membawa motor, saya ambil jirigen kapasitas 4 liter untuk membeli BBM jenis pertamax(karena hanya ada ini), dengan harapan isi 2 liter atau 1 liter saja saya pikir sudah cukup untuk menjalankan kendaraan saya.

Saya berangkat diantar adik saya mengenakan sepeda motornya yang kebetulan BBMnya masih penuh sejak diisi  tiga hari yang lalu. karena dia tidak ingin mengisi maka dia tunggu disamping pom bensin Wina Jalan Godean Yogyakarta. Saya datangi satpam yang mengenakan seragam biru putih, dan menanyakan apakah bisa saya membeli dengan mengenakan jirigen, satpam tersebut tidak menjawab dengan tegas dan menyuruh saya menanyakan sendiri. kemudian saya ikut mengantri. saat mengantri saya satu-satunya yang membawa jirigen. saat mengantri kira-kira masih 100 motor dan menahan airmata karena sangat capek, pengantri belakang saya tak sengaja menabrak kaki saya waktu maju, dia minta maaf. sampai saat inipun tidak ada orang yang melarang saya menggunakan jirigen. Tibalah giliran saya untuk mengisi, saya buka tutup jirigennya baru satpan yang berseragam biru mendekat dan melarang pembelian menggunakan jirigen. sontak saya heran dan bertanya sekaligus memohon. disisi lain orang yang mengantri dibelakang sayapun sama sekali tidak memberi pembelaan sedikitpun malah marah-marah ingin cepat dilayani.

sembari saya menjelaskan kronologi yang saya alami dan saya hanya ingin beli 1 liter saja, satpam tersebut tetap tidak memperbolehkan saya mendapatkan BBM walau hanya 1 liter supaya motor saya bisa jalan, kejadian ini sudah pukul 23.00 tanggal 28 Agustus 2014. Dia berkata bahwa tidak boleh beli menggunakan jirigen meski cuma 1 liter, tapi kalau menggunakan tangki mau mobil sekalipun d penuhi tangkinya juga boleh.


Peraturan macam apa itu ? apa tujuannya ?

terus terang saya sangat kecewa. bukankah seharusnya saya lebih dihargai karena saya beli BBM tidak mengendarai kendaraan sehingga saya hemat BBM ? saya tidak menimbun. logikanya antri 2 jam untuk beli 1-4 liter apakah untung untuk dijual kembali atau disimpan ? bagaimana tindakan untuk orang-orang yang benar-benar menimbun ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun