Kehadiran pimpinan IndustriALL Global Union di Jakarta bersama KSPI menegaskan bahwa perjuangan buruh Indonesia mendapat dukungan dunia. Dari Jenewa hingga Indonesia, solidaritas buruh terus menguat melawan upah murah, outsourcing, dan kebijakan yang merugikan pekerja.
Kemarin, Jakarta menjadi saksi pentingnya solidaritas buruh internasional. Kemarin, saya berkesempatan mendampingi dua pimpinan Serikat Buruh Dunia dari IndustriALL Global Union, yaitu Atle Hoie (Sekretaris Jenderal) dan Kemal Ozkan (Asisten Sekjen).
IndustriALL Global Union adalah organisasi serikat buruh dunia yang bermarkas di Jenewa, Swiss, dengan lebih dari 50 juta anggota dari 140 negara. Kehadiran mereka di Indonesia tentu bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan wujud nyata dukungan internasional terhadap perjuangan kaum buruh di tanah air.
Pada foto pertama (yang jadi cover artikel ini) , saya sempat mendampingi kedua tokoh ini dalam perjalanan mereka. Suasana cair, penuh kehangatan, dan menunjukkan bahwa perjuangan buruh melintasi batas negara.
Sementara pada foto kedua, terlihat jelas momen konferensi pers di Jakarta. Pimpinan IndustriALL berdiri berdampingan dengan Said Iqbal, Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh, bersama pimpinan serikat pekerja Indonesia lainnya. Semua bergandengan tangan, melambangkan tekad bersama memperjuangkan keadilan sosial, kenaikan upah, serta perlindungan buruh dari kebijakan yang merugikan.
Pertemuan ini menegaskan bahwa isu-isu buruh Indonesia bukanlah persoalan lokal semata, tetapi juga menjadi perhatian gerakan buruh internasional. Dukungan dari organisasi dunia seperti IndustriALL memberikan energi tambahan bagi gerakan buruh Indonesia untuk terus berjuang menghadapi tantangan, mulai dari RUU Ketenagakerjaan, sistem outsourcing, hingga upah murah.