Mohon tunggu...
Dimas Anggoro Saputro
Dimas Anggoro Saputro Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer | Content Creator

"Bisa apa saja", begitu orang berkata tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Belajar Menjadi Konsumen Cerdas Melalui Kasus "Scalling" Gigi Menggunakan JKN

15 April 2018   00:07 Diperbarui: 15 April 2018   01:40 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini saya dan istri harus mengeluarkan tenaga, pikiran bahkan waktu yang ekstra. Bukan tanpa alasan, kami berdua sedang meperjuangkan hak sebagai konsumen pengguna jasa jaminan kesehatan.

Tepatnya, hari Senin, tanggal 09 April 2018. Saya sekeluarga berangkat ke sebuah klinik pratama yang menjadi faskes pertama kami. Kebetulan anak saya sedang didera penyakit influenza. Khawatir dengan kondisi kesehatan si kecil, kami memutuskan untuk segera memeriksakan ke medis.

Selepas maghrib, kami berangkat menuju klinik pratama yang berjarak kurang lebih 10 menit dari kediaman kami. Sesampainya di klinik, saya segera menuju bagian pendaftaran. Sedangkan istri dan anak saya langsung duduk di ruang tunggu pasien. Awalnya kami hanya berniat untuk memeriksakan si kecil saja, namun setelah ditimbang-timbang saya juga ingin ikut periksa. Saya berniat memeriksakan kesehatan gigi saya.

***

Pembelajaran Bermula

Saya adalah tipikal orang yang cenderung cuek akan kesehatan diri saya sendiri. Tapi saya beruntung karena memiliki istri yang tidak pernah capek menceramahi akan kesehatan saya. Terlebih saya adalah seorang perokok aktif, penyuka kopi, penyuka teh pula. Itu semua adalah penyebab plak di gigi, dan akan terus menumpuk, parahnya bisa menjadi karang gigi.

Awalnya saya menggampangkan. "Besoklah, gampang", jawaban yang selalu saya berikan kepada istri saya ketika ia menasihati untuk segera melakukan skeling gigi. Ya disamping karena kesibukan kerja yang menjadikan saya selalu pulang di sore hari, saya juga berpikir lebih baik dana untuk skeling gigi dialokasikan untuk kebutuhan lain. Biaya skeling gigi itu lumayan, kisaran 300 -- 500 ribu rupiah.

"Kenapa mikirin keluar uang lebih untuk skeling sih Pi?! Tiap bulan kita sudah mengeluarkan uang untuk jaminan kesehatan kita kan? Kita selalu tertib bayar tagihan BPJS Kesehatan, boleh dong kita menerima apa yang jadi hak kita", sanggah istri saya ketika saya berpikiran bahwa untuk skeling harus mengeluarkan uang lebih.

"Emang skeling gigi dijamin sama BPJS Kesehatan Mi?", timpal saya.

"Belum tahu. Mari kita cari tahu!", jawab istri saya mengakhiri diskusi.

Semenjak itu saya dan istri mencari informasi mengenai skeling gigi dijamin atau tidak oleh BPJS Kesehatan. Istri saya mengambil langkah pertama untuk bertanya hal tersebut ke BPJS Kesehatan melalui akun twitter @BPJSKesehatanRI. Kehadiran media sosial memang sangat membantu, tentu saja jika digunakan dengan bijak ya..

Akun twitter @BPJSKesehatanRI pun menjawab pertanyaan istri: "Scalling gigi dijamin di faskes 1 terdaftar, maksimal 1 tahun 1X.-wi"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun