Mohon tunggu...
Dimas Bagus Aditya
Dimas Bagus Aditya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Mengkritiklah sebelum mengkritik itu dilarang!

Alumnus SMA Negeri Jogoroto, Jombang. Mahasiswa S1 Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pandangan Anthony Reid Mengenai Asia Tenggara

9 Oktober 2020   10:34 Diperbarui: 9 Oktober 2020   10:50 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ilmu sejarah menurut B.R. O'G Anderson dari Cornell University ialah ilmu yang memiliki kedudukan dalam penelitian suatu masyarakat, meskipun kita tahu bahwa Anderson sendiri adalah seorang ahli ilmu politik yang memiliki kecenderungan meneliti sejarah (Anthony Reid, 2014).

Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680/Anthony Reid:Penerjemah: Mochtar Pabotingi; Kata Pengantar: Onghokham-Ed.1 Cet.3-Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014, xxxiv+322 hlm.;24 cm

Judul Asli: Southeast Asian in the Age of Commerce 1450-1680 Volume One: The Lands Below the Winds. Copyright 1988 by Yale University. Published by Yale University Press, New Haven and London Diterjemahkan pertama kali oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Menurut Anthony Reid, Asia Tenggara disamakan dengan dunia Mediteranian yakni sebuah kawasan geografis yang sangat terpisah dari kawasan sekitarnya yaitu India, Asia Timur, dan Pasifik. Walaupun begitu, Asia Tenggara adalah daerah peradaban kuno di dunia Barat. Sedangkan, Asia Tenggara adalah gudang sejarah tempat menyimpan arsip-arsip sejarah. Menurut Anthony Reid Asia Tenggara adalah pinggiran dari peradaban besar seperti India, Cina dan Jepang.

Meskipun demikian, dari keseluruhan sejarah Asia, maka sejarah Asia Tenggaralah yang dinilai paling sedikit mendapat perhatian. Onghokham menuliskan bahwa sejarah di Asia Tenggara paling miskin penelitian sejarahnya. Tetapi Indonesia merupakan negara yang masih beruntung karena negara itu masih memiliki penelitian karya-karya sejarah yang hampir mendekati "klasifikasi fisik".

Namun di Indonesia, ilmu sejarah dan sejarawan dianaktirikan. Tetapi hal ini berbanding terbalik, negarawan, politisi dan juga cendekiawan menggunakan legitimasi kekuasaan dengan mengaitkan bahwa ia "masih dari keturunan" orang yang berjasa bagi kemakmuran masa lalu Indonesia. Sehingga tak mengherankan jika penelitian ilmu sejarah masih kebanyakan dilakukan oleh para peneliti asing yang "sengaja atau tidak sengaja" tinggal di Indonesia pada masa kolonial.

Dalam karya ini Anthony Reid menggunakan metode "total history approach" atau pendekatan sejarah total. Metode pendekatan ini meliputi semua aspek yang tidak hanya pada aspek poliyi saja. Bahkan dalam karya ini, aspek politik sengaja sedikit diabaikan. Perhatian yang dicurahkan dalam penelitian Anthony Rewid ialah geografi, demografi, pakaian, pesta rakyat dan kerajaan, perumahan, material culture, makanan, seks, kedudukan wanita versus laki-laki, dan lainnya yang sejenis.

Dalam buku ini terdapat lima bab utama yakni; Pendahuluan: Tanah di Bawah Angin, Kesejahteraan Fisik, Kebudayaan Material, Pengaturan Masyarakat, Pesta Keramaian dan Dunia Hiburan.

BAB I PENDAHULUAN: TANAH DIBAWAH ANGIN

Dalam bab ini Anthony Reid melukiskan mengenai kondisi geografis dan sosial masyarakat Asia Tenggara. Pada permulaan awal kalimat ia menjelaskan tentang sejarah awal pembentukan paparan sunda dan paparan sahul yang secara geografisnya terpisah dari Benua Asia. Dalam pandangan Anthony Reid, air dan hutan adalah unsur-unsur yang mendominasi wilayah ini. 

Sebagian besar wilayah Asia Tenggara adalah air yang menguasai keseluruhan wilayah ini. Hutan merupakan unsur yang menjadi penggerak iklim. Wilayah ini merupakan kawasan belahan didunia yang paling beruntung dengan suhu udara yang hampir mirip sepanjang tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun