Yogyakarta- Memasuki pertengahan bulan Ramadhan 1442 H, aktivitas masyarakat masih terbilang ramai di tengah bulan puasa ini, dengan adanya kampung Ramadhan Jogokaryan pada beberapa waktu lalu yang sempat viral di media social lantaran menjual berbagai menu takjil dan juga menyediakan takjil gratis dari masjid menjadi tradisi tahunan setiap Ramadhan sebagai wisata kuliner untuk berbuka puasa. Meski memiliki nama kampung Ramadhan, namun para pedagang disini memiliki keberagaman masing-masing soal keyakinan. Jadi mau dari pengunjung ada yang beragama non untuk ikut memeriahkan aktivitas Ramadhan di tengah pandemic.
Salah satu kegiatan asyik yang dilakukan kaum muda maupun dewasa sembari menunggu waktu berbuka ialah ngabuburit, entah berjalan-jalan ke mana, entah berburu makanan untuk berbuka dan masih banyak lagi. Di Yogyakarta sendiri mayoritas dari kaum muda menghabiskan waktu menjelang berbuka dengan berburu makanan di pinggiran jalan malioboro, mengingat menjelang berbuka banyak pedagang yang membuka Kembali stand dagangannya karena banyak masyarakat yang pada saat Ramadhan membeli aneka ragam makanan dan minuman untuk memuaskan Hasrat rasa haus dan lapar mereka setelah seharian berpuasa.
Jika ngabuburit di malioboro kita bisa parkir di dekat taman pintar, atau tepatnya di utara toko buku Shoping, kita akan jalan menyusuri pasar beringharjo dan langsung menuju ke trotoar jalanan malioboro. Dari sini kita akan melihat banyak pengunjung di setiap sore harinya karena sama-sama ingin mencari menu berbuka puasa.
Menyusuri jalanan malioboro seperti tidak ada matinya, dari ujung ke ujung selalu ada saja ikon-ikon yang membuat Yogyakarta memiliki ciri khas tersendiri untuk menghabiskan waktu kita disini. Berjalan sebentar ternyata sudah lama, saking menikmati ngabuburit jadi kelupaan untuk berbuka. Nah nanti Ketika waktu menunjukkan magrib kita bisa langsung menyerbu aneka menu yang berada di kampung Ramadhan Jogokaryan setelah puas berkeliling malioboro. Tentunya Menu disini dijual ya, tidak semuanya gratis