Jakarta -Kepala Basarnas Sulsel Djunaidi menjelaskan bahwa, Kapal motor (KM) Ladang Pertiwi dilaporkan tenggelam di Selat Makassar. Kejadian ini terjadi pada Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 03.30 Wita. Menurut saksi kejadian, Kapal Motor yang mengangkut 43 penumpang itu, tenggelam tersapu ombak.
Menurut cerita saksi, kapal yang berangkat dari kota Makasar menuju pulau pamantauang, sempat kehabisan bahan bakar dan mengalami kerusakan mesin, saat memasuki perairan Selat Maksar. Dalam kondisi tersebut, KM Ladang Pertiwi kemudian tenggelam karena cuaca buruk.
“Benar kapal sempat terombang ambing. Menurut keterangan korban kapal yang ditemukan, mesin macet, alkon macet, dan solar habis," kata Kombes Pol Sulawesi Komang Suartana, Kamis (26/5).
KM Ladang Pertiwi dilaporkan tenggelam setelah 10 sampai 12 jam berlayar dari Pelabuhan Paotere, Kota Makassar. Tepatnya pada pukul 11 siang waktu setempat, kapal kena hantaman ombak tinggi.
“Saat kapal bertolak dari pelabuhan Paotere Makassar menuju Masalemba, namun pas jam 11 siang, kapal tersebut dihantam ombak setinggi 2 sampai 3 meter. Setelah itu, mesin kapal tiba-tiba mati,” kata Irwan, salah satu penumpang yang selamat.
"Saya berusaha membantu abk (anak buah kapal) untuk memperbaiki mesik, agar mesin cepat kembali bunyi lalu cepat berangkat, tapi sayangnya tidak bisa bunyi meskipun sudah berupaya memperbaikinya, justru ombak yang menghantam sampai kapal oleng," Sambung Irwan.
Djunaidi, selaku kepala Basarnas menuturkan pencarian untuk 25 orang korban insiden KM Ladang Pertiwi akan kembali dilanjutkan pada Minggu pagi.
Berikut daftar 10 orang yang diselamatkan kapal TB Max dan TB Cipta yaitu: Abdullah (35), Saharuddin (64), Muslimin (49), Ahmad Sofi Ramadani (14), Irwan (36), Marendeng (32) dan Aco Marendeng (32). Perempuan, yakni Fatima (60), Nasaranti (30) Nurhasanah (38) dan Sarifa (20).
Sedangkan yang diselamatkan TB Sabang 25 sebanyak tujuh penumpang ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, masing-masing berjenis kelamin perempuan bernama Thoibatussibhan (21), Rahma Tullah (28) Husni (40) dan Hj Bidarapi (61). Laki-laki, yaitu M Rahman (17), Syamsir (41) dan Moh Hidayatullah (19).