Mohon tunggu...
Dika Satria
Dika Satria Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Diskusi Sambil Ngopi di Cafe Ulee Kareng, Ini Misi Besar Edy untuk Sumut

24 Februari 2018   14:26 Diperbarui: 24 Februari 2018   14:30 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Edy Rahmayadi, mendadak membuat ramai situasi di Cafe Ulee Kareng, di Dr Mansyur Medan, pada Jumat (23/2) pagi.

"Ya gak usah sarat protokoler-lah. Sekarang kan kita harus bicara kualitas, bukan kuantitas," kata Edy mengawali diskusi.

Dalam kondisi yang santai dan ringan, Edy mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam memilih calon pemimpinnya kelak di Sumatera Utara pada Pilgubsu 27 Juni 2018 mendatang. Menurutnya, Sumatera Utara ini harus dipimpin orang - orang berkualitas dan mengenali seluk beluk Sumatera Utara secara menyeluruh.

"Sumut ini jangan jadi ajang coba-coba. Bukan soal anda disuruh-suruh jual jamu oleh tim lalu dibiarkan jamunya laku apa enggak. Pemimpin harus berkualitas. Maka saya mengajak warga memilih nomor urut 1 Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah pada 27 Juni 1018. Mari kita menuju TPS menggunakan hak pilih kita," kata Edy.

Dengan potensi yang luar biasa, Sumatera Utara harusnya mampu menjadi daerah yang maju dan terpandang di Indonesia. Itu bisa terjadi jika Sumut memiliki pemimpin yang mengenal sekaligus memahami kondisi Sumatera Utara. Jangan sampai, Sumut dipimpin oleh orang yang sejatinya tidak mengenali masalah dan potensi di Sumut

"Potensi ini adalah lokomotif pembangunan. Kalau salah kelola maka habislah kita," imbuh mantan Pangkostrad itu.

Mengusung konsep Sumut Bermartabat, Edy memaparkan beberapa poin permasalahan yang kini menjadi perhatian utamanya di Sumatera Utara. Paling mendasar menurutnya adalah persoalan SDM yang tidak terwadahi oleh lapangan kerja dan rendahnya tingkat pendidikan.

"Adalah keheranan bagi kita bahwa potensi sumber daya kaya luar biasa ini banyak generasi yang tak punya pekerjaan. Ingat, ini bisa berdampak pada keamanan nasional," kata Edy.

Selain itu juga Edy menyoroti permasalahan ibu hamil yang selama ini takut dengan mahalnya biaya persalinan. Belum lagi, masalah kesehatan anak yang kian memprihatinkan seperti gizi buruk dan sebagainya.

"Jangan ada lagi ibu yang mau melahirkan tapi masih disibukkan dengan biaya persalinan. Jangan ada lagi anak gizi buruk atau tak punya biaya saat menderita sakit seperti kasus anak hydrocepalus yang ditelantarkan karena tak punya biaya berobat," tandas Edy.

Kemudian soal mahalnya biaya pendidikan yang akibatnya membuat anak - anak di Sumut semakin kesulitan mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas. Apalagi, dengan adanya praktek kecurangan setiap dilakukan penerimaan siswa baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun