Mohon tunggu...
Dika Hardika
Dika Hardika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hasanah Tampak Mesra, yang Lain Gimana Ya?

14 Februari 2018   22:20 Diperbarui: 15 Februari 2018   12:44 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cagub TB Hasanudin dan Cawagub Aton Charliyan membawa istri-istirnya saat melakukan presscon di Bandung (13/2). Di balik kuseksesan karirnya selama menjabat sebagai TNI hingga saat ini, tidaklah mungkin apabila tidak ada sosok lain yang mendukung dibelakangnya. Dalam hal ini istri-istri mereka, Ika Eviolina istri dari pak TB Hasanudin dan istri bapak Anton Charliyan, Ibu Ajeng yang diajak untuk bertatap muka dengan banyak orang dari media.

Ini adalah salah satu bentuk silaturahmi dan pengenalan akan istri-istri hebat mereka yang selama ini telah setia bersamanya. Mereka berempat tampak mesra di depan publik sembari berpegangan tangan erat serta menebar senyum yang menarik perhatian orang-orang yang berada di sana. Keduanya mendorong mereka untuk berkontestasi dipanggung Pilgub Jawa Barat demi melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi banyak orang, dengan amanah yang nanti diembannya. Bagi seorang Cagub dan Cawagub atau bagi setiap pemimpin maka sudah sepantasnya untuk menghargai sosok perempuan, sebab titah agama pun demikian adanya.

Seorang istri adalah ibu dari anak-anak mereka, seorang yang menciptakan generasi-gerasi di masa depan nantinya, seorang perempuan adalah orang yang melahirkan pemuda-pemuda tangguh yang akan berkontribusi terhadap bangsa dan Negara. Dalam kancah dunia politik misalnya banyak pemimpin-pemimpin Negara kita terdahulu yang turut mendorong para suaminya dalam mengemban amanah rakyatnya.

Spirit itu tidak akan tumbuh menjalar apabila seorang perempuan Indonesia tidak mengenal sosok Ibu Kartini yang sudah menjadi ikon perempuan Indonesia, yang sampai saat ini menjadi teladan bagi anak-anak bangsa, terutama perempuan dalam memperjuangkan hak-haknya serta mendorong kemajuan Bangsanya.

Pada saat itulah perempuan-perempuan Indonesia disadarkan akan laku hidupnya untuk senantiasa berperan di dalam setiap bidang. Meskipun tidak secara langsung menjadi seorang pemimpin tapi setidaknya ada kesadaran yang dimiliki untuk senantiasa mendorong serta menguatkan para pemimpin lelakinya, tidak hanya sebagai pemimpin rumah tangga tetapi pemimpin bagi masyarakat, sehingga spirit feminisme ini bisa diterjemahkan secara luas supaya tidak jatuh pada egosentrisme semata terhadap hegemoni kempemimpinan lelaki.

Dan juga para lelaki pun seyogyanya harus memiliki kesadaran yang sama terhadap kaum perempuan untuk mengapresiai peran perempuan kendatipun hanya sebagai seorang Istri. Maka ketika kesadaran itu muncul, secara bersamaan spirit feminisme ini bisa menjalar sampai kepada pemahaman yang lebih dalam dan religius, sebab kaum perempuan adalah sosok yang semestinya diagungkan sesuai kodratnya.

Teladan-teladan realistis seperti inilah yang perlu teraplikasikan dalam keseharian kita. Bahwa dengan kesadaran yang penuh kita diajak untuk merangkul setiap perempuan untuk duduk disamping para lelaki dengan penuh khidmat untuk tetap mendorong laku baik yang akan mereka lakukan. Jika bangsa ini sudah bisa menghargai para perempuan, akan tercipta sikap hormat kepada Ibu.

Dan makna Ibu tidak hanya ditafsrikan secara biologis semata tapi Ibu adalah tempat kita lahir, Ibu adalah sesuatu kesadaran nasionalisme, Ibu juga bisa diartikan sebagai tanah kelahiran, di mana kita diturunkan kebumi dan dikebumikan kembali. Ibu adalah kesadaran spiritualitas yang bisa menguatkan kita sebagai anak-anak bangsa yang lahir dari para perempuan Indonesia yang hebat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun