Mohon tunggu...
Laju Peduli
Laju Peduli Mohon Tunggu... Organisasi Nirlaba

Laju Peduli adalah Organisasi Sosial yang lahir dari semangat kepedulian untuk membantu masalah kemanusiaan di Indonesia dan juga di dunia Islam khususnya Palestina.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Genosida Palestina dan Hati Nurani Dunia yang Terkoyak oleh Tragedi Kemanusiaan

25 September 2025   20:35 Diperbarui: 25 September 2025   20:35 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Genosida Palestina dan hati nurani dunia adalah dua hal yang kini menjadi sorotan global. Setiap gambar, video, dan berita tentang penderitaan rakyat Palestina menyayat perasaan umat manusia. Lebih dari sekadar konflik, apa yang terjadi adalah tragedi kemanusiaan yang menguji apakah hati nurani dunia masih hidup.

Luka Kemanusiaan yang Tak Pernah Sembuh

Genosida di Palestina telah berlangsung selama puluhan tahun, menciptakan luka yang mendalam bagi jutaan orang. Kehilangan rumah, terbatasnya akses kesehatan, pendidikan yang terampas, hingga anak-anak yang tumbuh dalam ketakutan adalah bukti nyata bahwa tragedi ini bukan sekadar isu politik, melainkan persoalan kemanusiaan.

Dunia seakan terbagi dua: sebagian bersuara lantang menolak kezaliman, sebagian lain memilih diam dengan alasan kepentingan politik. Inilah yang membuat hati nurani dunia terasa terkoyak.

Mengapa Disebut Genosida Palestina?

Istilah genosida digunakan karena tindakan sistematis yang ditujukan untuk menghancurkan kehidupan rakyat Palestina: pembunuhan massal, pengusiran, penghancuran infrastruktur, dan blokade berkepanjangan. Semua itu menimbulkan penderitaan yang tak berkesudahan.

Menurut sejumlah laporan internasional, situasi ini telah memenuhi unsur-unsur genosida. Ketika hak hidup dan martabat manusia dirampas secara terstruktur, maka dunia seharusnya tidak bisa lagi menutup mata.

Hati Nurani Dunia yang Diuji

Genosida Palestina menjadi ujian bagi umat manusia. Apakah kita masih memiliki kepekaan terhadap penderitaan orang lain, ataukah kita memilih aman dengan membungkam suara?

Hati nurani dunia seharusnya tergugah melihat anak-anak kehilangan orang tua, rumah sakit dibombardir, dan tempat ibadah dihancurkan. Jika tragedi sebesar ini tidak mampu mengetuk kepedulian, lalu tragedi apa lagi yang bisa menggoyahkan kesadaran manusia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun