Mohon tunggu...
Difta RetnoAndini
Difta RetnoAndini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Money

Besarnya Angka Pengangguran di Masa Pandemi Covid-19

23 Januari 2021   19:10 Diperbarui: 23 Januari 2021   19:16 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Banyak sekali dampak yang didapatkan dari adanya pandemi covid-19, dampak yang bisa dikatakan sangat besar yaitu kemiskinan dan pengangguran. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan pengangguran di Indonesia bertambah 2,6 juta orang akibat pandemi COVID-19. Jumlah warga menganggur kini menjadi 9,7 juta orang.

"Data BPS itu pengangguran kita naik menjadi 9,7 juta secara nasional, dan ini tentu ada kenaikan 2,6 juta. Kita sebenarnya sudah tekan angka pengangguran kita itu pada awal sebelum pandemi 7 juta, tapi karena pandemi menjadi 9,77 juta"," kata Ida kepada wartawan di Banda Aceh, Senin (11/1/2021). Ida menjelaskan, banyak pekerja di Indonesia yang terdampak pandemi Corona. Di antaranya, adanya pekerja formal yang beralih menjadi pekerja informal.

Setelah mencari informasi dari beberapa sumber diketahui bahwa penyebab terbesar dari banyaknya pengangguran saat ini disebabkan oleh PHK yang terjadi pada sektor industri sejak awal terjadinya pandemi tahun 2019 lalu. Peningkatan jumlah pengangguran di kota lebih banyak daripada di pedesaan, presentase terbanyak terjadi di pulau Jawa.

Tidak bisa dipungkiri bahwa di Indonesia setiap tahun selalu menghasilkan lulusan sarjana yang sudah siap terjun langsung didunia kerja sedangkan tidak sedikit usaha yang gulung tikar di masa pandemi seperti saat ini. Hal itu menyebabkan meningkatnya pengangguran di Indonesia semakin pesat.

Untuk mengantisipasi dampak pengangguran, kata Ida, pemerintah sudah melakukan beberapa mitigasi mulai dari mendorong keberlangsungan usaha hingga pemberian insentif. Dia menyebut, pemerintah juga menyalurkan subsidi upah BPJS Ketenagakerjaan bagi para pekerja.

"Kita sudah menyalurkan subsidi kepada para pekerja yang terdaftar sebagai peserta BPJS ketenagakerjaan itu 12,4 juta target dan 98 persen terealisasi, hampir semua tercover," jelas Ida.

Selain itu, juga ada program prakerja serta perluasan tenaga kerja lewat berbagai pelatihan seperti pelatihan kewirausahaan atau program lain seperti padat karya produktif, infrastruktur, untuk mengatasi pengangguran. "Ini supaya mereka yang terdampak pandemi bisa survive pada saat pandemi," ujar Ida.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun