Mohon tunggu...
Diflatul Devi
Diflatul Devi Mohon Tunggu... Mahasiswi Psikologi

"If you cannot do great things, do small things in a great way." -Napoleon Hill

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The Best Hero In Our Life

1 Februari 2021   00:25 Diperbarui: 1 Februari 2021   00:27 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi sudah melanda Indonesia kurang lebih selama setahun ini dan berdampak pada segala aspek kehidupan mulai dari pendidikan dan ekonomi negara. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan selama pandemi sehingga mempengaruhi ekonomi rumah tangga. Bahkan orang yang masih memiliki pekerjaan pun kesulitan karena beberapa dari mereka mengalami pemotongan gaji dan lainnya.  

Kami sebagai mahasiswa yang melakukan perkuliahan online juga mendapatkan tugas untuk melakukan pemberdayaan kaum dhuafa yang mana agar kita dapat mengaplikasikannya untuk kehidupan bermasyarakatan kita nantinya dan sebagai salah satu tugas penilaian. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok yang perkelompok memiliki 3 anggota. Kami mencari kaum dhuafa selama kurang lebih 3-4 minggu di daerah Jakarta, Tangerang dan Tangerang Selatan. Tidak lama kami mendapatkan kaum dhuafa di daerah Tangerang selatan. Sebelum melakukan pemberdayaan ini kami juga diberikan materi-materi sebagai bekal kami nantinya.

Untuk melakukan pemberdayaan ini kami melakukan beberapa tahapan. Yang mana tahapan pertama yaitu pencarian kaum dhuafa yang sudah kami temukan di daerah Pamulang Bambu Apus, Bu Turah adalah seorang wanita yang bekerja sebagai tulang punggung keluarga untuk suami dan anaknya. Suami Bu Turah tidak bisa bekerja lantaran sudah sakit stroke selama kurang lebih 8 tahun.

Bu Turah sudah bekerja kurang lebih 8 tahun yang lalu. Sejak sang suami di vonis terkena penyakit stroke. Sebelum suaminya terkena stroke Ibu Turah menjadi ibu rumah tangga seperti umumnya sementara suaminya bekerja sebagai supir taksi untuk membeli kebutuhan hidup keluarganya. Namun semenjak suaminya terkena stroke dan hanya bisa berbaring ditempat tidur bahkan tidak bisa menggerakkan mulutnya untuk berbicara. 

Peran pencari nafkah dikeluarga bu Turah berganti menjadi dirinya. Bu Turah sendiri saat ini bekerja sebagai cuci gosok diperumahan dekat rumahnya. Sedangkan anaknya yang baru lulus SMA selama pandemi ini baru dapat membantu Ibunya mencari nafkah. Bu Turah adalah wanita yang hebat karena dapat menjadi tulang punggung keluarganya, merawat suami nya yang sakit dan anaknya. Calon seorang bidadari surga nantinya.

Tahapan kedua merupakan pencarian dana dimana kami mendapatkan dana dari beberapa donatur seperti teman, sanak saudara dan keluarga. Proses pencarian dana ini kami lakukan dengan penyebaran lewat akun media sosial kami seperti WA, Twitter, Instagram, website dan lainnya. Kami melakukan proses foudraising selama kurang lebih 2-3 bulan. Tidak lama setelah mengumpulkan uang, kami langung melakukan penyaluran dana pada 29 Desember 2020 dengan membeli beberapa kebutuhan keluarga Bu Turah seperti rak piring, modal usaha, sembako dan karpet agar Bu Turah dan keluarga dapat tinggal dengan nyaman.

Setelah membeli barang yang dibutuhkan kami segera menyalurkan kepada keluarga Bu Turah pada sore harinya. Kami melakukan perjalanan kurang lebih 15 menit untuk menuju kerumah Bu Turah. Sesampainya disana kami langsung menyerahkan barang-barang yang kami beli dan keluarga Bu Turah terlihat senang dan merasa bersyukur dengan bantuan yang sudah kami berikan ini. Bu Turah mengaku akan membuka  warung kecil-kecilan disamping rumahnya sehingga dapat menambah perekonomian keluarganya.

Kami berharap bantuan yang kami dapatkan dapat membantu dan bermanfaat untuk keluarga Bu Turah. Kami juga sangat berterimakasih kepada para donatur yang sudah membantu untuk menyalurkan pemberdayaan keluarga Bu Turah. Semoga pemberian kecil mulai dari kebutuhan sehari-hari dan modal usaha yang kami berikan dapat berkembang menjadi usaha yang lebih besar dan menjanjikan bagi Bu Turah dan Keluarga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun