SATELIT 'al Amal' milik Uni Emirat Arab (UEA) berhasil memotret Olympus Mons. Sebuah gunung api di planet Mars yang merupakan gunung terbesar di tata surya. Citra gambarnya dipamerkan Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum melalui Twitter.
"Gambar pertama Mars yang ditangkap oleh wahana Arab pertama dalam sejarah," cuitnya.
Planet keempat di tata surya itu memang memiliki banyak gunung berapi. Di antaranya Ascraeus, Pavonis, dan Arsia. Mars dianggap sebagai planet yang layak huni kedua setelah bumi. Itulah mengapa, banyak negara berlomba mengirimkan misi antariksa ke Mars.
UEA mengirim wahana ke panet merah pada 19 Juli lalu. AS dan China mengirim misi serupa, karena saat itu orbit mars berada pada titik terdekat. Orbit mars berbentuk oval besar, sehingga jarak terjauh dan terdekatnya dengan bumi relatif ekstrim.
Jarak Mars-Bumi mengikuti siklus 26 bulan. Jarak terdekat adalah 56 juta kilometer. Adapun terjauh lebih dari 100 juta kilometer.
Dengan kesuksesan misi luar angkasa tersebut, UEA menjadi negara kelima yang berhasil mengorbit Mars. Sudah ada 39 misi ke Mars dari berbagai negara, tetapi baru 16 yang berhasil. Kesuksesan 'al Amal' yang berarti 'harapan' bertepatan dengan perayaan kemerdekaan ke-50 negara itu. Menandai pesatnya kemajuan teknologi negara di jazirah Arab itu. Meski Amerika Serikat, tampaknya menjadi 'mentor' atas misi canggih itu.
Sejumlah akademisi dari universitas AS terlibat dalam misi ke Mars. Di antaranya yakni dari Colorado Boulder, Universitas California, Berkeley, dan Arizona State University.
Mengapa AS mau membantu Dubai? Saya tidak tahu. Tetapi, mungkin karena UEA memiliki banyak HARTA. Jadi di sini, faktor harta berperan penting he he he...
Misi UAE ke Planet Mars menelan biaya sekitar 200 juta dollar AS atau sekitar 2,9 triliun rupiah. Masih lebih rendah dari anggaran bansos di Indonesia tahun 2020 yang mencapai Rp127,20 triliun lebih (dengan realisasi Rp123,21 triliun atau 97,09%). Adapun anggaran bansos tahun 2021, diusulkan oleh Mensos Tri Risma Harini sebesar Rp50,7 triliun.
Uni Emirab Arab merupakan negara terkaya nomor tujuh di dunia. Pendapatan perkapita negara itu US$44.770 pertahun. Adapun pendapatan domestik bruto (PDB) tahunan sebesar US$440.181 miliar. Negara pemilik Burj Khalifa itu menerapkan pajak penghasilan sebesar nol persen. Wow asyik, bukan?
Kemudian TAHTA juga berperan penting. Karena pemimpin Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed Al Maktoum, mendukung kemajuan negara itu. Kalimat itu muncul, jelas karena penulis kehabisan ide untuk membuat kalimat he he he.