Mohon tunggu...
diyah
diyah Mohon Tunggu... Freelancer - Dee

lulusan antropologi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tiga Film Perjuangan Lawas Harus Tonton Versi Saya

4 Agustus 2020   09:12 Diperbarui: 6 Agustus 2020   11:49 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika saya masih kecil, menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus, biasanya banyak film-film bertema perjuangan kemerdekaan yang diputar di stasiun televisi. Saya pun tidak pernah ketinggalan untuk menontonnya. Salah satu film yang saya ingat jalan ceritanya namun tidak ingat judulnya yaitu film tentang mata-mata perempuan di pasukan kemerdekaan Indonesia dengan pemain utamanya seorang perempuan Indo yang cantik. Setelah saya dewasa dan membaca mengenai sejarah film, saya baru tahu film tersebut berjudul ”Perawan di Sektor Selatan” dengan bintang utamanya Farida Oetoyo dan Kusno Sudjarwadi, disutradarai oleh Alam Surawidjaja dan diproduksi pada tahun 1971. Ketika saya sudah dewasa, saya merasakan sedikit sekali film-film lawas bertema perjuangan kemerdekaan seperti ini diputar lagi. Adapun yang diputar yaitu film-film baru mengenai tokoh nasional seperti Soekarno, HOS Cokroaminoto atau Sudirman. Mungkin file film nya sudah mulai rusak atau sudah hilang, entahlah. Hanya disayangkan saja, film-film bagus yang dibuat dulu dengan gagasan dan idealisme tentang perjuangan kemerdekaan jarang ditayangkan. Padahal film-film ini akan membantu kita mengingat pengorbanan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.  

Untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, ini dia tiga film lawas mengenai perjuangan kemerdekaan yang generasi muda harus tonton menurut versi saya. Saya pilih tiga film ini karena ceritanya memang mengangkat mengenai perjuangan dan pengorbanan rakyat Indonesia untuk kemerdekaan.

  • Serangan Fajar (1981)

Meskipun film ini banyak dianggap sebagai salah satu film pesanan pemerintah yang berkuasa saat itu, menurut saya film ini berhasil mengangkat sisi humanis dari peristiwa perang yang sedang terjadi. Berlatarbelakang Serangan Umum 1 Maret, film ini mengusahkan tentang dua keluarga yang menghadapi masalah pribadi di tengah tengah kekacauan perang kemerdekaan. Ada seorang anak kecil bernama Temon yang kehilangan ayahnya karena perang, dan tinggal bersama neneknya, kemudian ada Romo, bangsawan yang memilih berjuang bersama rakyat biasa untuk merebut kemerdekaan. Film ini juga menggambarkan beberapa peristiwa patrioisme seperti penaikan bendera Merah Putih di Gedung Agung, dan penyerbuan ke markas Jepang di Kota Baru.

Film yang meraih beberapa penghargaan dalam Indonesia Film Festival tahun 1982 ini disutradarai oleh Arifin C.Noer, dan dibintangi oleh Amoroso Katamsi.  

  • Kereta Api Terakhir (1981) 

Film ini mengambil latarbelakang setelah gagalnya Perjanjian Linggarjati pada tahun 1947, dan disusul dengan Agresi Militer Belanda. Pimpinan tentara rakyat Indonesia kemudian memutuskan menarik semua kereta yang ada di Yogyakarta. Perjuangan para tentara rakyat Indonesia dalam mempertahankan kereta api dari serangan Angkatan Udara Belanda, dan menghadapi masalah jumlah penumpang yang melebihi kapasitas kereta menjadi inti cerita dari film ini. Sebuah cerita tentang kemampuan, semangat, dan bagaimana rakyat bertahan bersama tentara di dalam sebuah pertempuran mempertahankan kemerdekaan berhasil diangkat oleh film ini.

Film yang disutradarai oleh Mochtar Soemodimedjo ini memang tidak pernah mendapatkan penghargaan, namun film sederhana dan humanis ini layak untuk ditonton berulang kali. Film dibintangi oleh Deddy Soetomo dan Gito Rollies.

  • Pasukan Berani Mati (1982) 

Film terakhir yang layak ditonton yaitu Pasukan Berani Mati. Film yang diproduksi tahun 1982 dan disutradarai Imam Tantowi ini bercerita tentang pasukan rakyat dan tentara yang bersama sama berjuang menghadapi pasukan Belanda yang memiliki perlengkapan perang yang lebih canggih. Film ini dibintangi oleh Roy Marten dan Barry Prima.

Itu dia tiga film lawas tentang perjuangan yang saya rekomendasikan untuk di tonton. Selamat menonton!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun