Biasanya seorang anak perempuan memiliki hubungan yang dekat dengan ayahnya meskipun ayah dan ibunya sudah berpisah. Namun tidak demikian dengan Gaby. Gadis berusia enam belas tahun yang baru saja akan masuk ke universitas tidak memiliki hubungan baik apalagi dekat dengan ayah kandungnya sejak orangtuanya bercerai 12 tahun lalu.
Hubungan ini diharapkan berubah oleh ibunya, yang sudah menikah lagi dan hidup bahagia, ketika dirinya mengalami kecelakaan sehingga harus beristirahat di rumah sakit, sementara pada waktu yang bersamaan dia harus mengantarkan putrinya ke universitas dengan lokasi yang jauh, dan membutuhkan lebih dari satu hari untuk tiba di sana. Akhirnya ditelponlah mantan suaminya untuk menemani dan mengantar putri mereka.
Awalnya Gaby merasa kesal dan diam saja selama perjalanan. Lama kelamaan akhirnya mereka pun semakin akrab, dan terjadi rekonsiliasi dalam hubungan mereka. Gaby pun menyadari bahwa ayahnya selalu mencintainya, dan melindunginya meskipun tidak berada didekatnya selama 12 tahun belakangan, terutama ketika terjadi pelecehan seksual yang dilakukan seorang aktor yang rencananya akan bermain di film produksi ayahnya.Â
Ayahnya, yang seorang prosedur film terkenal memutuskan tidak memakai aktor tersebut dan membela putrinya. Ia pun menyadari betapa rasa sayangnya pada puteri satu satunya tersebut tidaklah pernah hilang dimakan waktu, meskipun jarak memisahkan mereka
Film yang diproduksi 2017 ini memenangkan Twin Cities Film Festival, dan merupakan film yang pantas di tonton ayah dan puterinya terutama pada Hari Ayah atau ulangtahun. Menonton film ini mengingatkan bahwa sejauh apapun dan seburuk apapun hubungan seorang ayah dan anak, rasa sayang itu akan selalu ada pada akhirnya. Hal yang paling membuat saya terharu, film ini mengingatkan saya akan ayah saya yang sudah ada di surga. I miss you dad, I love you always.Â
