Mohon tunggu...
diyah
diyah Mohon Tunggu... Freelancer - Dee

lulusan antropologi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Produk Kopi Lokal dengan Bencoleen Coffee dan Barista Merdeka

2 Juni 2020   11:44 Diperbarui: 2 Juni 2020   11:47 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aroma lemon bercampur kokoa menyeruak lembut ketika aku menghirup secangkir #kopi tanpa gula di hadapan ku. #Kopi jenis #robusta dari salah satu perkebunan di kawasan yang disebut #Bencoolen pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, dan Inggris, dan sekarang dinamakan #Bengkulu. 

Di kota kelahiran ibu negara presiden pertama Indonesia, Ibu Fatmawati inilah, kita dapat menemukan #kopirobusta, dan #arabika enak. Rasa #kopirobusta #Bengkulu yang enak menjadikannya nomer tiga terbaik di Indonesia untuk #kopirobusta. Aroma #kopibencoolen kali ini membuatku ingin #ngulikkuliner #BencooleenCoffee.   

Nama #Bencoolen mulai dipakai oleh Inggris, ketika didirikan perusahaan perdagangan Inggris (British East India Company/EIC) khusus untuk lada. #Bencoolen berasal dari kata “Cut Land’ yang berarti tanah patah dikarenakan banyaknya gempa bumi terjadi di didaerah ini. Ya, perdagangan lada di #Bengkulu memang pernah menjadi monopoli Inggris, sehingga Inggris membangun daerah ini untuk mendukung perdagangan lada tersebut. 

Sayangnya ketika persaingan dagang antara Inggris dengan Belanda semakin menguat, dengan menguatnya kekuasaan Belanda atas wilayah penghasil rempah-rempah di seluruh nusantara, maka terjadilah perjanjian berisikan pertukaran kekuasaan atas wilayah antara Inggris dan Belanda. Inggris dapat berkuasa di wilayah Malaka, dan Temasik (Singapura sekarang), sedangkan Belanda berkuasa di nusantara. Perjanjian ini terjadi di tahun 1825 sekaligus mengakhiri kekuasaan Inggris di #Bencoolen. 

Sejak itu, Belanda pun resmi menguasai semua wilayah di nusantara. Nama #Bengkulu sendiri berasal dari wilayah Kerajaan Sungai Serut yang disebut juga dengan Empang Ka Hulu, berubah menjadi Pangkahulu, kemudian berubah lagi Bangkahulu, dan akhirnya disebut #Bengkulu. Nama ini dipakai pada saat Indonesia terbentuk.

Selain lada, Bengkulu juga terkenal dengan daerah penghasil #kopi, dan #teh. Perkebunan #kopi, dan #teh ini mulai menjadi komoditi utama #Bengkulu pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda terutama dengan adanya Sistem Tanam Paksa, dimana rakyat Hindia Belanda dipaksa untuk menanam pohon-pohon yang laku di pasaran Eropa, seperti lada, kopi, teh, cokelat, cengkeh dll. 

Pemerintah kolonial pula yang mempopulerkan #teh dan #kopi hasil #Bengkulu, namun bukan dengan nama #Bengkulu atau #Bencoolen, melainkan dengan nama Sumatera. Pada masa pemerintahan kolonial ini, teh dan kopi di Hindia Belanda dikenal dengan nama Sumatera, dan Jawa (Java) meskipun berasal dari berbagai daerah di kedua pulau tersebut. Di tahun 1959, perkebunan #kopi milik Belanda pun dinasionalisasi, dan pengelolaannya sebagian besar diserahkan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam wujud PTPN (Perseroan Terbatas Perusahaan negara), termasuk perkebunan #kopi di #Bengkulu.

Dilansir dari www.indonesia-investments.com di tahun 2016-2017, #Bengkulu merupakan pemasok #kopi terbesar untuk produksi #kopirobusta di Indonesia, disusul dengan Sulawesi Selatan, dan Lampung. Tidak hanya itu saja produksi kopi di Indonesia meningkat terus menerus sejak tahun 1960an, meskipun sudah banyak perkebunan kopi (sebanyak 933 hektar pada tahun 2016/2017), yang dialihkan menjadi perkebunan sawit, cokelat, dan lainnya. Bahkan di tahun 2016-2017, menurut International Coffee Organization, Indonesia berhasil menduduki posisi ke-4 dalam daftar negara eksportir #kopi terbesar di dunia.

Adanya peningkatan produksi #kopi Indonesia ini, mendorong gairah perkebunan kopi di setiap daerah pun semakin meningkat, sehingga setiap daerah yang memiliki perkebunan kopi berusaha mempromosikan produk lokal #kopinya di tingkat lokal, dan internasional. Tentu saja #Bengkulu atau #Bencoolen tidak ketinggalan. Untuk semakin mengenalkan #kopi khas #Bencoolen, dan sebagai daerah penghasil #kopirobusta terbesar di Indonesia, pemerintah daerah #Bencoolen mendukung diadakannya kegiatan berkaitan dengan #kopibencoolen.

Salah satu kegiatannya yaitu program pelatihan 10.000 #BaristaMerdeka dan #UsahaKopiPemula yang diselenggarakan oleh #TheBencoolenCoffee. Program pelatihan ini tidak hanya mempromosikan #kopirobusta atau #kopibencoolen saja melainkan juga terhubung dengan program #prakerja, yang terdiri dari #pelatihanbarista, #pemasarankopisecaraonline #membukausahakopikekinian hingga menjadi #agenkopiindonesia. 

Program #prakerja sendiri merupakan program untuk mengatasi para #pekerja yang kehilangan pekerjaannya atau belum pernah bekerja, terutama di masa #pandemicovid19 ini. Tidak hanya #pelatihankopi, #TheBencoolenCoffee juga secara konsisten memberikan akses pada permodalan. #Pelatihankopi ini dapat diakses melalui website www.prakerja.bencoolencoffee.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun