Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenali Murid-murid Kita

25 Juni 2020   14:00 Diperbarui: 25 Juni 2020   13:51 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wali kelas dengan murid-muridnya (Dok. Didno)

Sebagai seorang wali kelas, tentu ada hal-hal menarik dari sikap dan perilaku anak didiknya masing-masing selama 1 tahun berjalan. Dari mulai murid yang cerdas, susah diatur atau memiliki kemampuan daya tangkap yang kurang semuanya sudah diketahui oleh wali kelasnya.
 
Tetapi ada hal menarik saat bagi rapot tahun ini, saya mendapatkan pelajaran berharga dalam hidup ini. Kita (guru) jangan melihat anak dari kekurangannya tetapi lihat juga potensi yang lainnya.

Guru terkadang mengeluh saat ada muridnya yang tidak bisa membaca, berhitung atau tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik di kelas. Lalu biasanya kita langsung memberikan cap anak tersebut dengan sebutan anak "bodoh".

Tetapi pernahkah kita mengetahui, atau mengenal lebih jauh penyebab anak-anak tersebut seperti itu?. Wali kelas mungkin berkunjung ke rumah siswa tersebut atau bertanya kepada orang tua atau wali muridnya secara langsung. Selain itu cobalah tanyakan kepada teman-teman atau orang-orang yang ada di sekelilingnya.

Salah satu orang siswa di kelas, ada yang tidak bisa membaca dengan lancar. Dia hanya bisa mengeja kata perkata. Guru Bahasa Indonesia dan guru lainnya sudah berusaha untuk mengajak siswa ini untuk belajar membaca, tetapi sayangnya tidak berhasil.

Sebagai wali kelas, saya tidak mau kehilangan akal untuk mengajak teman yang memiliki kemampuan lebih untuk menjadi tutor sebaya bagi anak yang belum bisa membaca tersebut. Tapi hingga sampai akhir semester belum ada perkembangan yang signifikan.    

Hingga akhirnya pada saat bagi rapor dan diambil oleh orang tuanya. Saya ingin mendengar secara langsung penjelasan dari orang tuanya tentang permasalahan yang dialami oleh anak tersebut.
 
Ketika seorang bapak masuk ke ruang kelas dan akan membagikan rapor, saya menyempatkan diri untuk bertanya kepada bapaknya. Mengingat bagi rapor kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena dibagi 2 sesi.  

Kemudian saya bertanya kepada bapaknya tentang permasalahan yang dialami anak tersebut. Lalu diapun menceritakan permasalahan dari sejak anak tersebut lahir.

Saat usia kandungan 6 bulan, anak yang di kandungan ibunya tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan. Timbangan ibunya tidak pernah bertambah hingga menjelang kelahiran.

Ketika isteriya sudah merasakan akan melahirkan, suaminya langsung membawa ke dokter kandungan. Sang dokter pun langsung memeriksa kondisi perut ibu tersebut. Selang beberapa menit sang dokter memberitahukan kabar yang tentu akan membuat orang tua menangis.

Dokter tersebut mengatakan bahwa sang bayi sudah tidak ada pergerakan oleh karena itu dia meminta orang tuanya untuk menyiapkan pemakaman untuk bayi yang akan lahir tersebut.

Mendengar penjelasan tersebut, orang tuanya pasrah dan harus ikhlas menerimanya. Tapi bapak dari bayi ini bersikukuh kepada sang dokter agar diizinkan melihat anak tersebut terlebih dahulu sebelum dibungkus kain kafan.
 
Tetapi sungguh keajaiban datang dari Allah SWT. Bayi yang menurut dokter sudah divonis tidak ada tanda-tanda hidup. Setelah lahir dalam keadaan tanpa nafas, tiba-tiba beberapa menit kemudian sang bayi menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun