Mohon tunggu...
Didimus Wandik
Didimus Wandik Mohon Tunggu... Seniman - Penulis

Menuliskan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Covid-19 :Bangsa-bangsa di Dunia Menggugat

10 April 2020   11:51 Diperbarui: 10 April 2020   13:41 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saudarah-saudari .... sedih rasanya bila di renungkan dan melihat korban virusa corona yang berjatuhan di seluruh dunia, secara universal orang sakit harus berobat, sesuai Standar Operasional Pelayanan (SOP) kesehatan, maka ada istilah yang kita ketahui, Kesehatan, Rumah Sakit, Pasien, Dokter, Perawat, apotik, laboratorium, obat, vitamin dan banyak lagi, musiba muncul seperti corona ini dapat menguji bahkan menjebol legitimasi dari semua perangkat itu. 

Secara universal dan Global legitimasi, kapabilitas,  kualitas, integritas semuang komponen yang mengatur masalah kesehatan teruji seperti WHO,Peneliti dan Pengajar kesehatan di seluruh dunia sebab mereka tidak mampu memprediksi dan memproyeksi virus corona  dan obatnya. 

Contoh Negara dan Orang Israel di katakan pintar dan IQ nya diatas rata-rata, sistim pertahanan negara tercangki tetapi lemah dalam mengembagkan tehnologi kesehatan dan kemanusiaan, negara Amerika serikat yang rencana membuat kota wisata di planet bulan budoh juga urus , Rusia,Korea Utara dan kroninya yang mampu membangkitkan Tenaga Nuklir, mikir perang aja, China yang master menguasi ekonomi dunia mikirnya kekayaan melulu, negara-negara eropa, yang merasa udah makmur, kesehatan di gratiskan, sepak bola di jadikan sebagai industri yang menggiurkan, sekarang burung bangkai hitam moncong panjang menusuk jatungnya karena mayat manusia berseraka. 

Sedihnya fasilitas yang lengkap setinggi langit, ilmu pengetahuan yang mapan, yang menghasilkan uang banyak, mampu juga membiayai negara dunia ke tiga, tetapi prediksi dan proyeksi dini tetang penyakit tidak di pahamani, coba anda banyagkan Negara sebesar USA yang mampu kekayaan setiap negara dia sedot semua kesana, apa yang di kompensasikan kepada Rakyat pribumi di setaip negara? pikirnya perang melulu, sekali ini corona hantam sendih kehidupan USA, dengan melihat keserakaan mayat orang rakyat semoga saja tidak meyerah. 

Corona menyerang sebagian besar di dunia,... pasien corona menuju Rumah sakit untuk di obat, namun di lemari obat Rumah sakit tidak tersedianya obat corona....lucu amat, alasan karena ada obat corona, lalu untuk apa ke Rumah sakit?????, kalau bisa dapat sembuh kenapa tidak bertahan aja di Rumah, sebab kalau sudah waktunya pasti Wafat juga di RS atau rumah kan? 

logikanya pasien di tagani di rumah sakit dan para medis karena urusan kesehata pada hal sebenarnya mereka tau tidak ada obatnya, jadi kesempatan sembuh sebenarnya kemungkinan kecil kembali pada Imunitas atau kekebalan/daya tahan tubuh pasien saja, di Rumah sakit hanya istrhat yang cukup hidup bersih, di bantu dengan obat dan ventilator atau penyambung nafas. 

Kegagalan dunia kesehatan tidak dapat memproyeksi penyakit yang bersifat virus, kegagalan Oraganisasi Kesehatan Dunias atau WHO, yang bernaung di bawa bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB berdiri diatas bangsa-bangsa di seluruh dunia, temasuk pembiayaan dari anggotanya, maka lembaga kesehatan dunia harus bertanggungjawab kepada bangsa-bangsa di dunia, bila bangsa-bangsa di dunia cerdas dapat menggugat lembaga kesehatan Dunia yang bernaung di bawa bendera PBB, sebab secara universal masalah kemanusia akibat bencana, akibat perang dan lain-lain masalah kesehatan adalah lembaga kesehatan dunia. 

Sedihnya sebenarnya pasien yang terpapar Virus Corona akan di antar ke Rumah sakit di seluruh dunia harapan untuk sembuh dengan obat yang mapan, ampu mematikan virus yang menguasai tubuhnya tetapi sayang sekali karena tidak ada obat, penyakit memakin menguasai tubuhnya dan meninggal, secara etika kemanusian universal orang dan organisas mengurus kesehatan bangsa-bangsa di dunia harus bertanggungjawab. 

Sama pula peralatan medis yang terbatas, berapa ribuh tenaga medis di seluruh dunia yang terpapar virus corona dan meninggal ??? para medis ini sama saja menyerahkan diri kepada harimau yang buas yang sedang mengaung-mengaung keliling dunia menyerang mangsanya, tapi kita apresiasi para medis yang telah meninggal pasti mereka paham peralatan tidak tersedia dan ancaman virus mereka paham tetapi karena KEMANUSIAAN mereka mengambil peran tetapi terpapar juga para mendis, jasamu tiada tara para medis dunia. 

Sampai kapan virus ini akan berakhir, memang kita paham masih banyak negara yang belum ke bagian juga untuk di serang, tetapi kita bertanya juga apakah seluruh dunia harus kebiagian Virus corona?, sedih rasanya virus ini mencari mangsa di seluruh dunia, negara yang belum menjadi korban corona bersiap-siap menanti kedatagannya. 

Lembaga kesehatan dunia mempunyai tanggugjawab menyelaskan asal muasal Corona Virus ini, sebab merekalah yang mempunyai kewenagan untuk menyelediki terjadinya sampai penyebaran dan dampaknya, bahkan menemukan obatnya, bila tidak di lakukan maka legitimasi lembaga kesehatan dunia di ragukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun