Ada apa dengan negeriku ini?
Para orang tua sibuk mengurus dirinya sendiri,berpolitik demi kepentingan kelompoknya, sibuk mencari kesalahan orang tua lainnya.
Pemudanya sibuk hura-hura, menghabiskan masa muda dengan senang-senang,dengan dogma "masa muda hanya sekali, tidak akan pernah kembali, jadi nikmatilah selagi bisa" yang di artikan sebagai kegiatan hura yang hanya mematikan akal. Lahirlah pemuda-pemuda yang kerjaanya "mabuk" pikiran, jiwa,mental dan segalanya yang mengakibatkan lahirnya budaya premanisme, hukum rimba, pikiran yang tidak jernih. Mau dibawa kemana Negara ini?
Anak-anaknya di manjakan, di penuhi segala inginnya, di didik sejak dini hidup dengan kehidupan hedonis, sehingga hilang kepekaan mereka terhadap realitas sosial yang terjadi di sekitar mereka.
Wahai ayahandaku, para pemegang kekuasaan di negeri ini, tidak cukupkah kondisi sekarang ini membuat kalian berhenti dari sekedar memperebutkan kekuasaan dan memperkaya diri? Duhai saudaraku, pemuda harapan negara di masa mendatang, mari memperkaya diri dengan ilmu dan amal, mari membangun integritas, membangun visi, masa depan negara ini ada di tangan kita. Kepada adindaku, belajarlah dengan giat, tumbuhkan rasa kepedulian terhadap teman sejawatmu.