Mohon tunggu...
Politik

Nasib "Si Anak Baru" (Perindo,PSI,Berkarya, & Garuda)

18 April 2019   23:07 Diperbarui: 21 April 2019   01:21 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di awal izinkan saya mengulas tentang judul diatas. Tidak ada maksud menggurui ataupun menyudutkan. Hal ini hanya pendapat saya pribadi yang mungkin berbeda dengan pihak lain.

Di pemilu 2019 ini diawali dengan masa kampanye, perlahan kita mulai familiar dengan nama-nama partai baru seperti Perindo, PSI, Berkarya, & Garuda. 

Apabila melihat hasil Quick Count saat ini partai-partai tersebut tidak ada yang berhasil berpentas di DPR RI. Mengapa??

Berikut pandangan pribadi saya.

1. Perindo

Dengan kekuatan media sang Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo, Perindo belum bisa melenggang ke Senayan. Hal tersebut dikarenakan kurang nya sosok-sosok kader yang mampu menunjang elektabilitas partai. Praktis Perindo hanya bertumpu pada Hary Tanoesoedibjo dan Liliana Tanoesoedibjo. 

Padahal dengan segala program kegiatan yang pro rakyat yang selama ini dijalankan, apabila ditunjang dengan kehadiran sosok-sosok yang mampu menunjang partai sebetulnya sangat besar peluang Perindo untuk bisa melenggang jauh ke DPR RI.

2. PSI

Yup, partai anak muda besutan Grace Natalie sebetulnya cukup menjanjikan dan memiliki peluang besar ke Senayan. Lalu apa yang membuat partai ini gagal

Menurut saya ada beberapa hal, yang pertama adalah basis partai yang mengarah ke milenial belum mampu untuk menarik milenial yang selama ini menjadi loyalis partai besar. Lalu yang kedua, beberapa kebijakan idealis partai yang justru membuat sebagian pemilih menjadi antipati. Yang ketiga dan yang paling penting adalah PSI terlalu berani untuk secara terbuka melawan arus termasuk kepada partai lama yang notabene memiliki basis militan dan kuat.

Apakah hal ketiga tersebut salah? Menurut saya PSI tidak salah. Namun memang politik Indonesia belum dewasa dan mampu untuk menerima hal yang dilakukan PSI. Atau bisa dibilang PSI terlalu maju untuk sistem politik Indonesia yang masih mengedepankan faktor faktor irasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun