Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Keyakinan dalam Sebuah Keberhasilan

31 Oktober 2016   05:56 Diperbarui: 31 Oktober 2016   08:40 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pixabay.com

Kita pasti pernah mendapatkan sebuah tugas. Baik itu berupa tugas kantor, tugas sekolah, tugas kuliah, atau tugas-tugas lainnya. Kadang kala, pada saat kita menerima suatu tugas, kita bertanya pada diri kita sendiri, apakah kita bisa menyelesaikan tugas ini? Apakah kita bisa selesai pada waktunya? Apakah kita bisa mencapai standar yang diinginkan si pemberi tugas ataupun standar yang kita buat sendiri? Semua pertanyaan-pertanyaan tersebut berputar di pikiran kita. Menunggu untuk dijawab. Terlebih pada saat tugas yang kita terima bukanlah tugas yang biasa. Sebuah tugas baru. Sebuah tugas yang hanya kita sendiri yang harus melakukannya. Tidak ada tim. Tidak ada teman kelompok untuk menyelesaikan tugas tersebut. Kita tidak punya keyakinan yang cukup kuat untuk menjalankan tugas tersebut seorang diri.

Keyakinan. Ya, keyakinan pada diri sendiri. Kepercayaan bahwa kita bisa. Bahwa kita mampu. Bahwa kita punya kapasitas untuk menyelesaikan tugas yang sudah dipercayakan pada kita. Itu sangat-sangat diperlukan dalam setiap tugas yang kita terima. Yang sayangnya, pada praktiknya seringkali tidak semudah itu. Kita lebih sering meragukan kemampuan kita sendiri. Kita lebih sering mempertanyakan kapasitas kita sendiri. Keyakinan yang diperlukan malah sangat-sangat kurang.

Kenapa kita perlu keyakinan? Dengan adanya keyakinan, kita bisa bekerja dengan lebih baik. Kita bisa lebih tenang dan menguasai diri menghadapi masalah-masalah yang muncul dalam penyelesaian satu tugas. Kita tahu dan sadar sepenuhnya bahwa masalah itu pasti ada. Masalah itu pasti muncul. Tapi kita percaya bahwa kita mampu. Bahwa kita bisa untuk menyelesaikannya. Bahwa ada jalan keluar dari setiap masalah yang datang. Yang memerlukan ketenangan kita untuk bisa melihatnya. Dan ketenangan itu bisa didapat pada saat kita yakin pada diri kita sendiri.

Keyakinan itu diperlukan setiap saat. Tentu dalam kadar yang tepat. Terlalu yakin padadiri sendiri juga tidak baik. Dalam arti berlebihan. Karena bisa menghilangkan sikap waspada kita akan kemungkinan gagal. Yang pada akhirnya kita tidak mempersiapkan diri untuk mengantisipasi masalah yang timbul. Yang pas adalah keyakinan yang secukupnya. Kita tidak terlalu kuatir akan masalah yang timbul tetapi juga tidak meremehkan masalah tersebut. Seimbang. Ditengah-tengah. Sehingga kita tidak terbebani tugas sekaligus tidak merasa di atas angin.

Yang jadi pertanyaan sekarang, bagaimana kita menimbulkan keyakinan dalam diri kita? Pertanyaan ini sedikit sulit untuk dijawab. Karena keyakinan ada di dalam hati. Tapi mungkin cara ini bisa membantu. Coba kita ingat-ingat berapa kali kita menghadapi suatu tugas yang menurut kita pada saat itu sulit? Dan berapa kali kita berhasil mengatasi tugas-tugas tersebut dengan baik? 

Dan coba diingat juga, saat ini, saat kita sudah menyelesaikan tugas tersebut, apakah kita bisamelihat bahwa tugas yang pada saat awal terlihat begitu menyeramkan ternyata sesederhana itu penyelesaiannya. Pada saat awal-awal ia terlihat begitu besar karena kita belum bisa melihat letak permasalahannya secara keseluruhan. Kita berada di dalamnya. Sehingga kita sulit untuk menemukan solusi yang tepat dari setiap permasalahan yang timbul dalam tugas tersebut. Sekarang? Pada saat tugas itu sudah terselesaikan, kita bisa melihatnya dengan lebih jelas dan lebih menyeluruh inti kesulitan dari tugas itu sebenarnya. Sekaligus dengan solusinya tentunya. Ternyata semua tidaklah serumit itu. Ternyata kita mampu. Ternyata kita bisa. Ternyata kita punya kapasitas untuk menyelesaikan tugas-tugas “sulit” tersebut. Kenapa sekarang kita tidak yakin? Kenapa sekarang kita tidak mempunyai kepercayaan tersebut? Setelah kita pernah melalui kesulitan-kesulitan dalam tugas-tugas sebelumnya. Setelah kita mengetahui cara-cara mengatasi kesulitan tersebut.

Setelah timbul keyakinan dan kepercaan diri, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana mempertahankannya? Karena keyakinan ini naik turun. Kadang kita merasa begitu yakinnya. Dan dilain waktu, pada saat bertemu dengan masalah yang benar-benar menguras pikiran, tenaga, dan emosi kita, bisa terjadi sebaliknya. Untuk mempertahankannya susah-susah gampang. Dan yang biasa terjadi, mempertahankannya lebih sulit daripada menimbulkannya. Perlu konsistensi disitu. Kita bisa mengulang-ulangkembali secara rutin memori tentang keberhasilan kita lagi dan lagi. Mengingat-ingat kembali bagaimana kita bisa mengatasi masalah kita pada saat itu. Kehadiran teman atau pun orang di sekitar kita untuk terus mengingatkan kita juga tidak kalah pentingnya. Bukankah semua akan terasa lebih mudah jika ada yang mendukung kita? Teman yang baik, teman yangmendukung kita. Yang selalu mengingatkan dan mengingatkan bahwa kita bisa. Bahwa kita mampu. Yang selalu membangkitkan semangat kita lagi dan lagi. Tidak bosan-bosannya. Tidak ingin melihat kita patah semangat untuk terus berjuang. Teman yang akan ikut sangat berbahagia dengan keberhasilan kita nantinya.

Jadi. Siapkan diri kita. Siapkan keyakinan kita. Kerjakan tugas-tugas kita, apapun itu, dengan penuh keyakinan pada diri sendiri. Dengan penuh kepercayaan pada diri kita sendiri. Karena dengan kita mendapatkan tugas tersebut, itu berarti sang pemberi tugas telah percaya pada kita. Pada kemampuan kita. Pada apa yang bisa kita lakukan. Jadi, kenapa kita tidak memiliki keyakinan yang sama?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun