Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Apa Itu Kepemimpinan Transaksional? Bagaimana Struktur Membuahkan Hasil?

20 September 2021   12:11 Diperbarui: 20 September 2021   12:28 1824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: diolah dari GraphicMama-team from Pixabay.

Pada postingan kali ini, saya akan membahas tentang kepemimpinan transaksional, mulai dari definisi, gaya kepemimpinannya, cara kerja, sampai kelebihan dan kekurangannya.

Ingin tahu seperti apa gaya kepemimpinan ini? Atau, jangan-jangan Anda selama ini sudah menerapkannya atau pemimpin Anda adalah orang dengan gaya seperti ini?

Untuk tahu jawabannya, pastikan Anda menyimak postingan kali ini sampai habis.

Kepemimpinan transaksional itu juga dikenal sebagai kepemimpinan manajerial. Fokusnya pada peran pengawasan, organisasi, dan kinerja kelompok.

Pemimpin yang menerapkan gaya ini, fokus pada tugas-tugas tertentu. Mereka menggunakan penghargaan dan hukuman untuk memotivasi orang yang mereka pimpin.

Nah, Max Weber adalah orang yang pertama kali menjelaskan teori kepemimpinan ini. Dan Bernard M. Bass mengeksplorasinya lebih lanjut pada awal 1980-an.

Pertanyaannya, apakah gaya kepemimpinan transaksional ini baik? Atau malah berdampak negatif?

Ayo kita bahas lebih jauh.

Apa yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan transaksional?

Pemimpin transaksional adalah seseorang yang menghargai keteraturan dan struktur.

Mereka cenderung memimpin operasi militer, mengelola perusahaan besar, atau memimpin proyek internasional yang perlu aturan dan regulasi untuk bisa menyelesaikan tujuan tepat waktu. Atau, pekerjaan yang perlu memindahkan orang dan persediaan dengan cara yang terorganisir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun