"Mukamu jelek banget sih."
"Dasar kurang pendidikan."
"Pantas, orang miskin."
Akrab dengan kalimat-kalimat di atas?
Sering ya kita dengar? Kalimat menghina yang sering dilontarkan orang untuk merendahkan orang lain. Kalimat yang diucapkan tanpa mengenal tempat. Di kantor, sekolah, bahkan di rumah sekalipun.
Memangnya enak dihina begitu? Pasti rasanya sangat "menyenangkan". Bukan hanya dirasakan oleh orang yang menjadi sasaran, tapi juga orang di sekitar yang mendengarnya.
Hinaan, cacian, makian, atau apapun namanya, bisa menimpa siapa saja, dimana saja.
Penghinaan, tidak melulu dilakukan lewat kata-kata. Lewat tatapan mata pun orang bisa menghina. Yang paling parah, tentu saja penghinaan secara fisik.
Bentuk-bentuk penghinaan
Seperti yang sudah saya tuliskan sekilas di atas, penghinaan itu bentuknya bisa macam-macam. Mulai dari tingkatan paling rendah sampai yang paling tinggi, diukur dari dampaknya pada orang yang menjadi sasaran.
Berikut adalah bentuk-bentuk dari penghinaan yang mungkin dilakukan atau diterima seseorang.
1. Pukulan
Ini adalah tingkatan yang paling tinggi dari sebuah penghinaan.