Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pensiun Dini, Jalan Keluar atau Jebakan Hidup? (Bagian 1)

11 Februari 2020   05:52 Diperbarui: 11 Februari 2020   16:24 6219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pensiun dini, jalan keluar atau jebakan hidup? (Sumber: pixabay.com)

Saya punya beberapa kenalan yang pernah mengambil pensiun dini semacam itu.

Nasib mereka sekarang bermacam-macam.

Ada yang langsung fokus membesarkan bisnisnya yang memang sudah dimulainya sebelum berhenti bekerja.

Ada yang berhasil bekerja lagi di tempat lain walaupun terus menerus mengeluh karena tempat bekerjanya sekarang tidak senyaman yang dulu.

Belum lagi tekanan yang lebih berat karena memang dia berhasil diterima untuk posisi yang lebih tinggi dibanding posisinya sebelum pensiun dini dulu.

Ada juga yang masih menganggur cari kerja sana sini tapi belum diterima. Bahkan bisnis pun dia tidak punya.

Faktanya memang seperti itu.

Tidak semua orang yang mengambil program pensiun dini akan senang, sesuai harapan mereka, dapat durian runtuh alias uang banyak sekaligus segera mendapatkan pekerjaan baru atau berhasil dalam bisnisnya.

Tapi tidak semua orang juga yang mengambil program itu yang kemudian hidupnya menjadi susah dan kehabisan uang. Karena faktanya, ada juga yang memang berhasil mewujudkan mimpi mereka.

Berhasil atau tidaknya mereka tergantung dari doa dan usaha mereka sendiri. Dan keyakinan, tentu saja.

Mimpi pensiun dini seorang karyawan

Pensiun dini menjadi impian setiap karyawan. (Sumber: pixabay.com)
Pensiun dini menjadi impian setiap karyawan. (Sumber: pixabay.com)
Banyak karyawan yang sudah jenuh bekerja punya mimpi untuk bisa pensiun dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun