Mohon tunggu...
Dias Ashari
Dias Ashari Mohon Tunggu... Penulis - Wanita yang bermimpi GILA, itu akuuu..

Mantan Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Film

Pendidikan sebagai Lahan Bisnis dalam Film "Super 30"

21 Oktober 2020   15:36 Diperbarui: 21 Oktober 2020   15:37 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Bog.instube.com

Film yang digawangi oleh artis Hrithik Roshan selalu menarik perhatian pecinta film-film Bollywood. Betapa tidak kepiawaiannya dalam memerankan berbagai karakter memang perlu diacungi jempol. Tak terkecuali dengan perannya sebagai Anand Kumar dalam film Super 30.

Film ini menceritakan terkait fenomena pendidikan yang dijadikan sebagai lahan bisnis yang terjadi di negeri India. Anand Kumar sendiri adalah seorang anak dari keluarga miskin, Ayahnya berprofesi sebagai pengantar surat di Pos. Berbekal kecerdasannya Anand Kumar mengikuti sebuah kontes matematika yang diadakan oleh seorang petinggi India yang baru terpilih dari kampanye politik.

Keingintahuannya terhadap jurnal asing membuat dia selalu pergi ke perpustakaan salah satu kampus di India. Namun naas dia selalu diusir oleh penjaga perpustakaan dengan dalih perpustakaan bukanlah tempat yang cocok untuk orang miskin. Meski begitu Anand tidak berhenti dia selalu menunggu terbitan jurnal asing yang ditayangkan oleh salah satu media koran.

Berkat kejeniusannya dia menemukan rumus matematika yang belum pernah terpecahkan oleh siapapun di dunia. Ia dan adanya kemudian mengirimkan bukti tersebut kepada universitas di Columbia. Tak disangka Anand pun diberi kesempatan untuk menjadi mahasiswa dari kampus tersebut. Namun karena kekurangan uang mereka akhirnya mendatangi petinggi India yang baru terpilih diatas.

Bukannya dibantu, Anand dan Ayahnya mendapat perlakuan yang tidak mengenakan. Dimana janji awal saat kampanye untuk membantu masyarakat yang membutuhkan hanya dalih semata. Pejabat tersebut enggan membantu Anand dan Ayahnya. Begitulah memang para penguasa selalu mengumbar janji dan lupa untuk menepati.

Ayahnya yang berharap Anand bisa pergi ke Universitas Columbia hanya isapan jempol belaka. Nyatanya tidak ada yang dapat membantu Anand pergi hingga akhirnya suatu malam Ayahnya meninggal dunia.

Kepala keluarga yang menanggung biaya sudah tidak ada membuat Anand berjualan makanan khas India. Hingga suatu hari Anand bertemu dengan seseorang yang memiliki kelas pelatihan. Dimana saat itu orang kaya di India rela membayar ratusan juta yang penting anaknya bisa masuk ITI ( Institut Tekhnologi India). Hal inilah yang menjadikan Lanlan memanfaatkan pendidikan sebagai lahan bisnis.

Anand yang ekonominya sedang lemah akhirnya mau menerima permintaan Lanlan untuk bergabung menjadi salah seorang pengajar. Selama bergabung Anand mendapat banyak perubahan dalam hidupnya. Mulai dari bisa berpesta, membeli motor, perhiasan dan pembantu untuk ibunya.

Hingga suatu malam ketika dirinya mabuk dan mengendarai sebuah becak. Disanalah terjadi percakapan dari seorang tukang becak tentang anaknya yang semangat belajar namun tak memiliki kesempatan seperti anak yang memiliki kekayaan. Beginilah kutipannya " Tidak ada yang berubah, anak raja masih akan menjadi raja"

Perkataan itulah yang menyadarkan dia terhadap perkataan Ayahnya terkait dunia tidak lagi diwarisi oleh seorang yang berpangkat namun akan diduduki oleh orang yang berkompeten dalam bertakhta. Anand enggan untuk mengajar kembali di tempat Lanlan dan ia memutuskan untuk membuat sekolah gratis untuk anak-anak tidak mampu.

Terkumpulah 30 orang dari berbagai daerah di kota India. Ia berusaha mengajarkan mereka dengan kejeniusannya agar bisa masuk ITI. Namun hal ini tidak mudah karena Lanlan selalu mencoba menghancurkan sekolah gratisnya. Para siswa Lanlan menuntut Anand kembali untuk mengajar kalau tidak mereka akan mengambil uang ratusan juta dari tempatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun