Mohon tunggu...
Dian Charismana
Dian Charismana Mohon Tunggu... -

Laki-laki yang mengejar mimpi. sedang menyelesaikan studi SI di universitas negeri yogyakarta dan merintis melanjutkan studi S2.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pergeseran Ajaran Samin

2 Maret 2011   05:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:09 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di era sekarang ini masyarakat Samin Kudus atau sedulur sikep yang bertempat tinggal tepatnya di desa Kutuk, kecamatan Undaan sudah banyak mengalami perubahan ajaran. Terutama yang menjadi sorotan adalah kaum muda para pengikut ajaran Samin. Hal ini mungkin disebabkan adanya interaksi sosial antara masyarakat Samin Kudus dengan Masyarakat non Samin Kudus.  Selain itu juga masalah mendesaknya kebutuhan, kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan akan mendapatkan pendidikan dan juga pekerjaan untuk kelangsungan hidup individu ke depan.

Semula pada awalnya ajaran masyarakat Samin adalah tidak boleh bersekolah. Tetapi realita yang terjadi sekarang ini sudah cukup banyak warga masyarakat Samin Kudus yang mengenyam pendidikan formal maupun non formal bahkan ada yang sampai SMA dan SMK.  Selain itu sekarang masyarakat Samin Kudus juga banyak yang memanfaatkan sepeda motor atau barang-barang elektronik lainnya. Ini menandakan lunturnya ajaran Samin yang diajarakan pertama kali oleh Ki Samin Surosentiko. Tidak semuanya luntur seperti itu, masih ada juga sebagian yang masih memegang benar-benar dari ajaran Samin seperti semulanya. Kebanyakan dari mereka yang masih memegang benar-benar ajaran Samin adalah para kaum tua. Hidupnya hanya bertani saja dan menggantungkan hidupnya dari keramahan alam di lingkungan sekitarnya. Disinilah sebenarnya letak kearifan mereka ditengah asketisme lokal yang berkembang dan menjalar sampai ke lingkungannya.  Dikatakan luntur dalam masalah ini bukan luntur seutuhnya, melainkan luntur sebagian. Maksudnya sebagian dari ajaran mereka ada yang dihiraukan karena pengaruh dari luar lingkungan dan pengaruh akan mendesaknya kebutuhan.

Memang semula ajaran mereka pada awalnya adalah untuk melawan penjajah kolonial Belanda. Dengan cara melalui ajaran-ajaran mereka seperti : tidak bersekolah, tidak membayar pajak, tidak berdagang, dll. Cara ini dinilai mereka sebagai perlawanan terhadap penjajah dengan tanpa kekerasan. Tetapi jika ajaran ini dikaitkan dengan kebutuhan pada zaman sekarang, khususnya setelah merdeka, saya rasa cukup wajar jika ada pergeseran ajaran Samin. Sebab, pendidikan pada negara yang sudah merdeka merupakan kebutuhan pokok untuk mengisi kemerdekaan, dengan tujuan memajukan negara dan mencerdaskan bangsa, seperti yang tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 tentang tujuan negara kita. Pendidikan menjadi suatu syarat wajib untuk mengisi kemerdekaan dan semua warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan tanpa terkecuali.

Jadi, kita sambut dan hargai kemauan mereka untuk sama-sama mengisi kemerdekaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun