Mohon tunggu...
DIAN NASTITI
DIAN NASTITI Mohon Tunggu... -

Memaafkan melupakan mengiklaskan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengedepankan Demokrasi

6 April 2014   20:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:00 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demokrasi di Indonsesia merupakan demokrasi prosedural. Indonesia saat ini masih menata demokrasi yang sesuai karena merupakan negara berkembang yang mempunyai penduduk dengan jumlah banyak. Partisipasi warga negara sangat diperlukan dalam sistem politik. Tidak hanya partai politik yang berperan melainkan semua aspek baik dari warga negara nya. Demokrasi yang dituju ialah civil society. Komunikasi politik yang dilakukan saat ini semata-mata untuk memperkuat kekuasaan agar dapat berkuasa.

Bagaimana jika semua partai yang berkuasa hanya mementingkan kepentingan elite? Banyak caleg yang mengumbar janji untuk memperbaiki perekonomian rakyat kecil, meningkatkan kesehatan, dan pendidikan, pemerintahan bebas kaorupasi, meningkatkan ekonomo kerakyatan.Namun jika sudah mempunyai kekuasaan mereka cenderung lupa akan janji-janjinya tersebut. Yang dilakukan hanyalah memperkaya diri masing-masing, mengeruk uang negara, mengembalikan modal saat mereka menyaleg. Bagaimana dengan kampanye yang memicuh kerusuhan? Sebenarnya jika Indonesia memegang teguh empat pilar , dan mengutaman Pancasila sila pertama ”Ketuhanan Yang Maha Esa” mungkin kerusuhan yang mengatasnamakan agama sebagai pemicunya lebih bisa ditekan. Partai politik merupakan wadah sekelompok massa pendukungfaham, atau idologi tertentu yang kegiatannya dibidang politik. Sehubungan di Indonesia yang menganut sitem Pemerintahan yang Demokratis maka keberadaan partai politik diperlukan dalam kehidupan negara yang demokratis.

Tapi, semua kembali pada rakyat Indonesia yang belum mempunyai kesadaran penuh untuk menjaga kesatuan dan menjalankan demokrasi yang anti kekerasan. Kampanye yang berlangsung saat-saat ini sering sekali dipicu dengan kerusuhan. Susah untuk menjalankan kampanye yang tertib dan tidak menganggu aktivitas warga. Bagian dari praktek demokrasi ini menuju pesta rakyat Indonesia nanti 9 April. Lalu jika dari kampanye saja sudah tidak sehat apakah pemilu nantinya akan berhasil menyaring legislatif yang berkompeten dan menjadi wakil rakyat?Jawaban ada pada rakyat Indonesia nantinya. Dengan akan diadakannya pesta rakyat di Indonesia diharapkan aturan-aturan umum dan kebijakan untuk mempertahankan ketertiban dan dapat memenuhi tuntutan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun