Adanya virus pandemic covid-19 yang telah menyerang berbagai negara, membuat banyak dampak yang besar bagi semua aspek bidang. Salah satu bidang yang cukup merasakan dari adanya pandemic covid-19 adalah bidang ekonomi. Akan tetapi, tidak hanya bidang ekonomi saja yang terkena dampaknya, bahkan dari aspek bidang pendidikan pun virus pandemic ini cukup memberikan dampak yang besar, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, bahkan Perguruan Tinggi. Adanya Pendemic ini membuat peserta didik dituntut untuk melakukan kegiatan sekolah melalui Belajar Dari Rumah (BDR) yang dilaksanakan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dalam hal tersebut, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Makariem telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang "Pedoman Penyelenggaran  Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)". Selain itu, dalam rangka pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama masa darurat penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) melalui penyelenggaraan Belajar dari Rumah sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang "Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19)", yang membuat pemerintah pusat bahkan pemerintah daerah memberikan kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan.
Pelaksanaan pembelajaran daring dimasa pandemic ini, telah menyebabkan beberapa kendala bagi para peserta didik di seluruh lembaga pendidikan. Hal yang menjadi kendala pertama ketika melaksanakan pembelajaran daring adalah kurang maksimalnya keterlibatan siswa selama pembelajaran berlangsung. Hal ini bisa dilihat dari hasil keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran daring secara penuh dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Selain itu, dari adanya pembelajaran daring ini, siswa akan lebih cepat merasakan bosan sehingga membuat guru dituntut untuk  bisa memikirkan strategi pembelajaran yang menarik agar peserta didiknya bisa keluar dari zona kebosanan. Jika seorang guru tidak bisa membuat strategi pembelajaran yang menarik, maka ketika peserta didik sudah merasa bosan, mereka akan memanfaatkan waktu untuk bermain dibandingkan mengikuti pembelajaran.Â
Kendala yang kedua adalah pembelajaran  menjadi tidak efektif, materi yang diajarkan atau diberikan guru akan lebih sulit dipahami oleh peserta didik karena adanya kendala koneksi internet yang tidak stabil ketika melakukan pembelajaran melalui aplikasi seperti Zoom,  Whatsapp Group, Google classroom, maupun aplikasi lainnya yang mendukung selama pembelajaran daring berlangsung. Dalam hal tersebut, jika koneksi tidak stabil, maka penjelasan materi yang diberikan atau dijelaskan guru tidak bisa di dengar dan difahami dengan baik oleh peserta didik.Â
Kemudian, kendala yang ketiga adalah adanya ketidakfokusan peserta didik disaat menyimak penjelasan yang diberikan guru maupun peserta didik yang ditunjuk sebagai penyaji. Akses koneksi internet juga dirasakan bagi semua peserta didik ketika melaksanakan pembelajaran secara daring. Terkadang, ada beberapa siswa yang mengeluh belum bisa mengirimkan tugas karena adanya kendala sinyal. Â Permasalahan yang terjadi bukan hanya pada akses internetnya saja, akan tetapi ketersediaan kuota juga menjadi kendala yang dirasakan. Ketersediaan kuota sangat membutuhkan biaya yang tinggi ditambah aplikasi yang digunakan untuk melakukan perkuliahan memakan banyak kuota, seperti adanya aplikasi Zoom. Banyak orangtua siswa juga yang mengeluh karena biaya untuk membeli kuota yang cukup tinggi. Jadi tidak heran jika ada peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran melalui aplikasi zoom. Selain itu, peserta didik akan lebih mudah untuk menyepelekan pembelajaran, mulai dari jadwal, absen kehadiran dan juga tugas, sehingga membuat peserta didik tidak kondusif saat pembelajaran daring berlangsung. Bahkan siswa hanya mengisi data kehadiran (absensi) saja tanpa mengikuti perkuliahan yang dilakukan sebagai bukti bahwa telah melaksanakan pembelajaran secara daring.Â
Sumber: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol.10, No.3, September 2020Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI