Mohon tunggu...
Dian LestariGunawan
Dian LestariGunawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Internet dan Berkembangnya Jurnalisme Multimedia

1 September 2020   00:59 Diperbarui: 1 September 2020   01:02 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER GAMBAR: worldatlas.com

Di zaman sekarang, internet telah luas dikenal oleh masyarakat yang ada di seluruh dunia. Internet merupakan jaringan (network) yang terdiri dari jaringan publik atau pun privat dalam skala lokal dan global (Widodo, 2020). World Wide Web atau biasanya yang dikenal dengan WWW merupakan bentuk website yang berdampak sangat besar di dunia internet. Tentu saja dengan adanya WWW, masyarakat internet menjadi bisa mengakses situs yang ada di seluruh dunia. Masyarakat sekarang tidak bisa hidup tanpa adanya internet, terutama bagi masyarakat di negara yang maju.

Internet sangat memudahkan kehidupan manusia, dari kehidupan sehari-hari, akademi, hingga karir. Salah satu contoh hal yang berkembang dengan adanya internet adalah jurnalisme. 

Dengan adanya jurnalisme multimedia yang didorong oleh teknologi dan internet, masyarakat bisa mengakses informasi tersebut kapan pun dan di mana pun mereka berada karena akses internet tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. 

Selama seseorang memiliki koneksi internet, maka mereka dapat mengakses informasi yang mereka inginkan. Keuntungan yang lainnya adalah kecepatan informasi yang disampaikan dan tersampaikan karena bersifat real time, serta biaya yang lebih murah dibandingkan dengan yang bersifat konvensional

Menurut Adzkia (2015), media yang paling sering dikonsumsi sekarang adalah internet dan media-media yang bersifat online. Hal tersebut tercatat oleh AC Nielsen Indonesia. Lim dalam Adzkia (2015) menuliskan bahwa internet hanya dapat digunakan di universitas atau lembaga riset yang ada di Indonesia pada tahun 1990-1994. Teknologi jaringan komputer mulai semakin berkembang di tahun 1960 hingga 1970. Hal tersebut dilihat dari keberadaan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). LAN dan WAN memang mempermudah masyarakat dalam bertukar informasi antar komputer, namun kedua jaringan tersebut juga memiliki kelemahan yaitu sangat terbatas karena setiap jaringan memiliki teknologi yang berbeda untuk melakukan pertukaran data atau informasi. Dampaknya, LAN dan WAN tidak efektif untuk digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Maka dari itu, diperlukan teknologi yang dapat menghubungan jaringan yang berbeda dan memberikan kemungkinan untuk melakukan pertukaaran informasi secara bebas antar pengguna. Internet kemudian datang memberikan layanan yang diinginkan oleh masyarakat global. TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) merupakan teknologi protok standar komunikasi internasional yang menjadi penghunung perangkat di seluruh dunia.

Menurut Widodo, Y (2020), awal adanya internet adalah munculnya proyek ARPANET (Advanced Research Project Agency) yang dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika di tahun 1969. Proyek itu awalnya dilakukan untuk kepentingan militer. Departemen Pertahanan AS pada saat itu membuat sistem jaringn untuk komputer dan menghubungkan komputer di daerah-daerah yang sedang dalam keadaan krisis. Dengan adanya jaringan tersebut, masalah pun dapat teratasi ketika sedang terjadi serangan.

Ketika memasukin era tahun 1970an, ARPANET semakin berkembang dan koneksinya pun digunakan oleh beberapa universitas. ARPANET pun berhasil memiliki koneksi internasionalnya yang pertama. Kemudian, DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) muncul dan disusul oleh DARPANET (Defense Advanced Research Projects Agency Network). Pada tahun 1980an, muncul BITNET yang mengenalkan DNS (Domain Name System) dan TCP/IP, serta terjadi kemunduran di ARPANET akibat ditemukannya virus. ARPANET menghilang di era 1990an. Di era ini juga ditemukan ponsel internet dan kemunculan Hypertext Markup Language (HTML) oleh Tim Banners-Lee dan rekan-rekannya. Pada pertengahan era 1990an, World Wide Web (WWW) akhirnya muncul dan memberikan dampak terbesar. WWW atau biasa lebih dikenal dengan sebutan web adalah sistem informasi yang menggunakan URL (Uniform Resource Locators) dan saling berkaitan dengan hypertext dan dapat diakses melalui internet. Pengguna dapat mengakses web dengan aplikasi software web browser seperti Google.

Dengan berkembangnya situs web, situs berita pun juga mulai muncul. Jurnalisme mulai memasuki sistem online. Jurnalisme online berbeda dengan jurnalisme multimedia, namun masih memiliki keterkaitan. Jurnalisme online merupakan jurnalisme yang berbasis teknologi digital dan internet, sedangkan jurnalisme multimedia adalah praktik jurnalisme kontemporer uang menggunakan berbagai format media (text, gambar, video, suara, dsb.) melalui internet dan berbagai platform media (Hasfi, 2014). Dengan adanya berbagai macam media, jurnalis pun tidak hanya menulis berita namun juga dapat memberikan informasi dalam bentuk gambar, video, dan lainnya sehingga semakin menarik dan jelas. Menurut Hermandez (2016), zaman sekarang, intenet telah menjadi bentuk dominan untuk mengonsumsi informasi atau berita di banyak industri media. Alasannya adalah di kehidupan sehari-hari, mayoritas masyarakat menggunakan alat komunikasi atau gadget seperti smartphone yang telah terkoneksi dengan internet.

Penulis: Dian Lestari Gunawan / 180906516

Sumber:

Adzkia, A. (2015). Praktik Multimedia dalam Jurnalisme Online di Indonesia (Kajian praktik wartawan multimedia di cnnindonesia.com, rappler.com, dan tribunnews.com). Jurnal Komunikasi. 10(1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun