Mohon tunggu...
Dian Kaizen Jatikusuma
Dian Kaizen Jatikusuma Mohon Tunggu... Human Resources - Penulis, aktif juga di FLP Sumut

Ingin menjadi laki-laki subuh..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dead End, Jangan Nonton Film Horor ini...

23 Agustus 2013   22:49 Diperbarui: 4 April 2017   16:45 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13772728271290114446

Pernah menonton film horror yang membuat anda terganggu secara emosi? Bukan hanya rasa takut, tapi juga sedih, lucu, jengkel, terkejut, gelisah, kasihan, pendeknya, mungkin anda akan bisa merasakan semua emosi yang tercantum di dalam KBBI sekaligus dalam satu film.. Dan hebatnya, film horor ini hanya diperankan oleh sedikit orang.. Dan lebih hebat lagi, film itu nyaris hanya berlokasi di dua tempat: mobil dan jalanan..

Sebenarnya, saya bukan penggemar film horror barat.. Jarang sekali film horror barat yang berhasil membuat bulu kuduk saya merinding.. Bukan, bukan berarti film horor barat tidak bagus.. Banyak film-film horor barat yang sangat bagus menurut saya, seperti The Other, Sixth Sense, dan lain-lain.. Tapi jarang sekali film horor barat membuat saya merasa terteror di sepanjang film, sampai-sampai lupa menjangkau cemilan ringan yang biasa menemani saya menonton film..

Hantu-hantu yang ada di dalam film horor barat, seringkali, hanya membuat saya mengangkat alis.. Freddy Krueger? Geez.. Zombie? Kenapa takut kepada monster yang hanya bisa ngesot perlahan-lahan saat mengejar kita? Vampir dan Drakula? Terlalu rapi (menggunakan jas untuk menakut-nakuti orang? Pleasee..). Hantu tembus pandang? Saya malah teringat Casper.. Film thriller seperti Scream dan Saw? Terlalu banyak darah menurut saya..

Mungkin karena saya tinggal di kultur Asia, sehingga saya tidak merasa takut jika harus menghadapi hantu-hantu ciptaan Hollywood.. Tapi untuk film satu ini, saya harus menyerah.. Mungkin, karena teror yang muncul dalam film ini, disajikan dalam cita rasa Asia (wanita bergaun putih yang menggendong bayi..)

Jalan cerita

Sebuah keluarga kecil, yaitu Frank (Ray Wise), Laura (Lin Shaye), bersama kedua anak mereka: Marion (Alexandra Holden) dan Richard (Mick Cain), ditambah pacar Marion, Brad (Billy Asher), ingin merayakan natal bersama keluarga sang Istri, Laura.. Frank memutuskan mengambil jalan yang tidak dikenal untuk menghindari kebosanan menelusuri jalan interstate.. Sayang sekali, jalan tidak dikenal itu menjadi jalan buntu (dead end) bagi mereka...

Teror itu muncul saat mereka bertemu seorang gadis berbaju putih menggendong bayi di pinggir jalan.. Dan sejak saat itu, seperti biasa, satu per satu dari mereka jatuh korban.. Ok, storyline yang biasa.. Tapi yang tidak biasa adalah misteri di baliknya.. Siapa gadis itu? Mobil hitam siapa yang selalu muncul setiap kali jatuh korban? Mengapa mereka selalu melihat plang yang menunjuk ke Marcott? Mengapa mereka selalu berputar-putar di jalan yang sama?

Dan seolah-olah misteri itu belum cukup membuat stress, sang penulis naskahnya sangat pintar memainkan emosi, ditambah dengan akting yang keren dari hampir semua pemeran (kecuali sang gadis berbaju putih.. Anda berharap akting macam apa dari seorang hantu? *nyengir).. Satu per satu rahasia keluarga itu terbongkar, dibawah tekanan ketakutan dan putus asa di sepanjang jalan sialan itu.. Mulai dari Marion yang hamil (perhatikan waktu yang Marion pilih untuk mengungkapkannya.. Yeaah, sungguh waktu yang tepat..), Richard yang ternyata bukan anak kandung Frank, dan rahasia-rahasia busuk keluarga lain terbongkar satu demi satu..

Dan terbunuhnya satu per satu anggota keluarga itu juga tidak dimunculkan secara mendetail, sehingga kesan sadis tidak ada, walau rasa ngeri itu tetap menggumpal padat di udara.. Juga korban-korbannya tidak dinampakkan secara mendetail.. Justru karena tidak diperlihatkan secara mendetail, akhirnya imaginasi kita menjadi liar dan membuat film ini lebih mencekam.. Tapi jika anda berharap menonton film sadis yang penuh jeritan, darah berceceran, ekspresi kesakitan, mutilasi yang diperlihatkan secara langsung, anda boleh melupakan resensi ini dan segera menyewa film Saw atau trilogi Hannibal..

Dan semua misteri itu akhirnya terkuak secara mengejutkan di akhir cerita.. Ending yang apik, yang cukup sulit ditebak.. Ternyata....... Ah, biarlah anda menemukannya sendiri..

-----

Film ini ternyata adalah film yang dirilis tahun 2003 yang diproduksi sutradara Perancis, yaitu Jean-Baptiste Andrea and Fabrice Canepa (pantas saja film ini tidak muncul di bioskop-bioskop Indonesia saat itu, cmiiw).. Film ini termasuk berbudget rendah, hanya $900.000, tapi berhasil meraup penjualan DVD sekitar $77 juta dolar, jauh sebelum film berbudget rendah berkeuntungan tinggi lainnya, Paranormal Activity, dirilis..

Tentu saja, selera orang berbeda-beda.. Tapi, bagi saya, film horor ini sangat pantas direkomendasikan: jalan cerita yang penuh misteri, berbagai macam emosi yang terus muncul, akting yang keren, dan ending yang twisted, berhasil membuat saya merasa: inilah salah satu film horor yang paling berhasil mengganggu emosi saya.. Tak heran, film ini berhasil meraih 8 penghargaan dan 4 nominasi di tahun 2003-2004.. So, siapa bilang perlu efek yang mahal hanya untuk menakut-nakuti orang? Kadang kamu hanya butuh sebuah kereta bayi kosong di tengah jalan...

Kutipan favorit:

[Saat Frank tertidur saat mengemudi dan ‘hampir’ saja menabrak mobil lain]

Laura: Kuharap tidurmu nyenyak.. Mau kubuatkan sarapan?

Bukan kegelapanlah yang membuat kita takut.. Tapi apa yang tidak terlihat dibalik kegelapan itulah yang menciptakan teror..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun