Mohon tunggu...
Dian Satya
Dian Satya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mungkinkah Bakteri Akan Punah ?

25 Agustus 2018   19:08 Diperbarui: 25 Agustus 2018   20:15 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang akan anda bayangkan jika mendengar kata bakteri? Lalu, apa manfaat dan peranan bakteri bagi kehidupan kita? Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas (kosmopolitan) dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Beberapa dari anda mungkin mengenalnya sebagai organisme kecil yang cara hidupnya berkoloni, berada di tempat kotor dan bersuhu ekstrim, menimbulkan berbagai macam penyakit baik pada manusia, hewan, atau tumbuhan dan sebagainya. 

Namun, sesungguhnya bakteri ini memiliki peranan yang sangat besar di dalam proses jalannya kehidupan. Sebagai contoh bakteri yang ada di usus besar manusia, Escherichia coli menghasilkan vitamin K untuk memperlancar proses pencernaan dan mencegah bakteri lain masuk ke dalam usus besar manusia. Bakteri juga mengambil banyak peran dalam lingkungan, contohnya bakteri bertindak sebagai dekomposer pada akhir rantai makanan dan jaring makanan. Kebanyakan orang hanya mengetahui dampak buruk dari adanya bakteri. Namun sebenarnya, bakteri juga memiliki peran sangat penting dalam menyokong kehidupan makhluk hidup di bumi. Hal ini memang tak banyak dirasakan oleh manusia, karena ukuran mereka yang tak kasat mata. Namun, jika tidak ada bakteri, kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya akan terancam punah. 

Pada dasarnya, bakteri merupakan anggota kingdom Monera. Adapun dalam sistem klasifikasi lima kingdom, Monera dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Kata Archaebacteria berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata "archaio" artinya kuno, sedangkan Eubacteria berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata "eu" yang artinya sejati. Archaebacteria artinya organisme tertua (purba) yang ada di bumi, sedangkan Eubacteria adalah organisme yang biasa kita kenal sebagai bakteri pada umumnya. 

Bakteri adalah mikroorganisme prokariotik (uniseluluer) yang hidup bebas di alam. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki nukleus (inti sel yang terbungkus membran). Stuktur sel prokariotik antara lain dinding sel, membran plasma (membran sel), sitoplasma, mesosom, ribosom, DNA, dan RNA. 

Sel prokariotik sudah ada sejak jaman purbakala, hal tersebut dapat dilihat dengan teori endosimbiosis. Pada tahun 1980an, Lynn Margulis mengajukaan teori endosimbiosis untuk menjelaskan asal usul mitokondria dan kloroplas dari prokariota permanen. Dahulu, sel eukariotik tidak memiliki organel penghasil energi, kemudian sel tersebut menelan bakteri fotosintesis dan bakteri anaerob secara endositosis, kemudian terjadilah suatu sel eukariotik. 

Disamping itu, para peniliti lain juga menemukan bukti-bukti untuk meguak kehidupan awal di bumi. Pada awalnya, bumi memang belum terdapat oksigen, hal tersebut ditunjukan oleh adanya fosil bakteri anaerob (mampu bertahan hidup tanpa oksigen). Menurut peneliti, fosil ditemukan di lapisan batu keras yang kaya kandungan silica, fosil ini mengoksidasi sulfur untuk bertahan hidup. 

"Penemuan ini membantu kami mengungkapkan keanekaragaman kehidupan dan ekosistem yang ada sebelum Great Oxidation Event"ujar Andrew Czaja.

Great Oxidation Event sendiri merupakan masa saat populasi ganggang hijau-biru (cyanobacteria) meledak. Mereka membuang sejumlah oksigen dalam jumlah banyak sehingga terbentuk atmosfer untuk pertama kalinya. 

Czaja mengatakan bahwa jenis fosil-fosil yang ditemukan merupakan organisme tertua yang hidup 2 miliar tahun lamanya sebelum tanaman ada (sebelum sel eukariotik ada).

Dari teori dan penelitian diatas, dapat dilihat bahwa bakteri hidup di lingkungan yang ekstrim seperti di tempat bersulfur tinggi, bersodium tinggi, di cuaca yang sangat panas maupun yang sangat dingin. Dapatkah bakteri bertahan hidup dengan struktur sel yang semu dan sederhana? Akankah bakteri lenyap atau punah? Berikut ini diulas beberapa alasan bakteri dapat bertahan hidup.

Pertama, mengapa 2 miliar tahun lalu bakteri dapat hidup di bumi dengan kadar oksigen yang sangat minim? Menurut teori, berdasarkan cara mendapatkan oksigen, bakteri dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri aerob dan bakteri anaerob. Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya. Bila tidak ada oksigen, maka bakteri akan mati, contohnya Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter. Sedangkan,bakteri anaerob adalah bakteri yang dapat hidup dengan baik bila ada oksigen maupun tidak ada oksigen, contohnya Escherichia coli, Streptococcus, Alcaligenes, Lactobacillus. Dengan pembedaan ini, kita dapat mengetahui bahwa jika jutaan atau bahkan ribuuan tahun kedepan ketika evolusi bumi terus terjadi, bakteri akan tetap hidup baik bakteri aerob ataupun bakteri anaerob bahkan di tempat yang ekstrim sekalipun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun