Mohon tunggu...
Julia Diani
Julia Diani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akar Jati Diri Mahasiswa sebagai Kaum Elite Intelektual dalam Peranannya Menyongsong Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

27 November 2021   16:20 Diperbarui: 28 November 2021   12:46 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akar Jati Diri Mahasiswa sebagai Kaum Elite Intelektual dalam Peranannya Menyongsong Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Pancasila sebagai sumber dan falsafah kehidupan bangsa. Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai cerminan penghayatan kepribadian bangsa. Nilai Pancasila harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui Karakter Pancasila dapat mebentuk kepribadian yang berjiwa Pancasila. Mahasiswa sebagai kaum elite intelektual memiliki peran yang penting dalam menyongsong kehidupan bangsa dan negara. Merekalah para generasi bangsa, dipundaknya terdapat amanah besar untuk masa depan bangsa ini. Kemajuan bangsa bergantung kepada para generasi penerusnya. Mahasiswa sebagai agen perubahan yang senantiasa berkembang sesuai zaman dalam memajukan bangsa ini. Mahasiswa memiliki peran inti dan strategis diantaranya sebagai kaum pembelajar yang universal dan mempunyai referensi lingkup sosial disekitarnya. Mahasiswa ialah generasi pejuang, yang akan senantiasa dihadapkan terhadap kompleksitas tantangan zaman, mahsiswa juga yang akan menjadi roda penggerak dan penentu arah kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia saat ini masih dihadapkan dengan krisis demorialisasi. Krisis moral sudah terjadi dimana-mana bahkan sudah mencapai ranah kelompok pembelajar diantaranya mahasiswa, oleh karena itu sangat disayangkan bahwa mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa mengalami pergeseran dalam perannya sebagai agen perubahan bangsa.

Solusi penghentian demoralisasi diantaranya yaitu dengan adanya pembentukan karakter. Melalui pembentukan karakter dapat membentuk kepribadian berdasarkan dengan nilai- nilai Pancasila yang tentunya dapat membentuk Karakter Pancasila. Pembentukan karakter bangsa sudah menjadi harga mati pada saat sekarang sekarang ini. Perilaku menyimpang telah banyak terjadi dan sudah membudaya. Karakteritas sudah seharusnya kembali kepada nilai- nilai luhur Pancasila yang senantiasa sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Di era globalisasi dan modernisasi seperti saat ini tentunya menjadi hal yang harus diperhatikan lebih mengingat perkembangan teknologi dan kemajuan zaman tidak boleh menghilangkan karakter-karakter atau moral kebangsaan Dan yang terpenting adalah dengan melibatkan unsur unsur wawasan kebangsaan yang kuat serta menyaring paham paham yang tidak sesuai dan selaras dengan jiwa Pancasila. Pemaknaan dan penghidupan nilai-nilai Pancasila dapat menumpas dampak- dampak negatif globalisasi sehingga tidak akan goyah dalam derasnya arus globalisasi.dengan harus menanamkan dan mengimplementasikan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Mahasiswa adalah agen perubahan disegala bidang kehidupan, sebagai agen perubahan mahasiswa memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Setiap mahsiswa memiliki peran masing masing yang sesuai dengan intelektualitas masing masing yang disebut sebagai potensi diri. Dari potensi intelektual yang mahir dalam bidangnya masing- masing dapat merujuk pada sebuah kepassionan yang tentunya dapat menggerakkan berbagai bidang-bidang kehidupan. Mahasiswa harus memiliki karakter kebangsaan yang berjiwa Pancasila. Mahasiswa sebagai sosial kontrol yang akan terus menjunjung tinggi transparansi dan keterbukaan yang dapat meminimalisir terjadinya penyelewengan dalam pemerintahan. Bukan hanya mengkritik, mahasiswa harus mampu mengontrol keadaan negara dan berkonstribusi besar secara nyata dan melakukan perubahan yang lebih baik. Mahasiswa harus kritis terhadap para penggerak roda pemerintahan dan harus mampu mendobrak melalui perubahan kearah kemajuan yang lebih baik. Mahasiswa merupakan jembatan yang dapat menyampaikan aspirasi rakyat, Mahasiswa harus berani, tegas, dan lantang menyerukan kebenaran dan meneriakkan keadilan demi mencapai kesejahteraan rakyat.

Dari berapa banyaknya sekadar beberapa persen saja seorang mahasiswa telah kehilangan jati dirinya dan tanggung jawabnaya sebagai agen perubahan bangsa. Mereka hanya berbangga dalam ijazah dan gelarnya dan lupa akan amanah besar dipundaknya. Mahasiswa hanya duduk dan belajar ditempat tempat ilmu dengan tanggung jawab akademis saja meraih prestasi, mengisi otak dengan berbagai teori melalui berlembar-lembar buku, jurnal, dan makalah, berdebat menyampaikan pendapat dengan berlomba akan kebenaran yang didapat, sungguh sangat ironis sekali, bagaiamana kemajuan bangsa ini jika generasi para penerusnya seperti ini, Rasa ketidakpedulian mahasiswa yang tinggi terhadap problematika negara saat ini serta masih banyaknya mahasiswa yang menjadi mahasiswa saja dan tidak tahu menahu tujuan menjadi mahasiswa sesungguhnya. Dipandang berkedudukan tinggi di ranah akedemisi sebagai kaum terpelajar, namun semua itu akan tidak ada gunanya jika seorang mahasiswa tidak melihat secara real dan tidak mengimplementasikan dalam lingkungan kehidupan. Seorang mahasiswa dituntut aktif untuk melakasanakan tanggung jawab perannya secara real dalam lingkungan kehidupan sekitar.

Seorang mahasiswa harus berjiwa besar, mementingkan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi, jujur, demokratis, dan bertanggung jawab. Mahasiswa sebagai bibit penerus bangsa namun kenyataannya mereka hanya bersandang pada gelar yang didapat tanpa memiliki skill potensi yang kuat. Banyak setiap kali acara ke wisudahan dengan lulusan-lulusannya yang menjadi pengangguran, bahkan menambah dari tahun ke tahun. Bagaimana harapan bangsa ini, sumber daya manusia yang berkualitas tentunya sangat jauh dibayangkan. Jika seperti itu kualitas sumber daya untuk memajukan pembangunan bangsa sangatlah kritis. Sebetulnya sangat banyak generasi terampil dan berpotensi di negeri ini. Bahkan diantara sebagian mereka yang berpotensi malah tidak terpelajar. Sungguh sangat disayangkan.

Perubahan akan kemajuan bangsa sangat diharapkan besar, kesimbangan intelektualitas dan karakteritas sangat diperlukan untuk mengukuhkan peran tanggung jawab mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Mahasiswa harus berperan aktif dengan melihat secara real berbagai sudut lingkungan kehidupan. Perpaduan antara akademis dan keterampilan yang baik dapat mencetak mahsiswa yang sesungguhnya yang mahir dibidangnya dan berkarakter yang dapat membawa perubahan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang tentunya kelak akan menjalankan estafet kepemimpin bangsa. Melalui karakter tentunya dapat menjadikan mahasiswa sebagai pemimpin bangsa kelak yang bertanggung jawab dengan menjalankan amanah dalam perannya semaksimal mungkin dan berusaha untuk selalu mencapai kesejahteraan bagi setiap rakyatnya, dan membawa perubahan besar bagi bangsa dan negara. Sebagai agen perubahan mahasiswa dimulai dari diri sendiri karena melalui pembentukan karakter diri sendiri itu semua dimulai dan berdasar dari diri manusia itu sendiri tentunya. Perubahan yang menuju pada peningkatan kualitas serta meminimalkan konflik yang akan terjadi dengan observasi yang disertai penyelesai atau solusi yang luas serta membawa kemanfaatan yang besar bagi bangsa ini. Jati diri mahasiswa yang sejati dan sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk berperan lebih, bukan hanya bertanggung jawab sebagai kaum intelektual saja namun wajib dalam mengemban tujuan bangsa dalam perannya sebagai generasi bangsa. Dengan demikian, mahasiswa mampu memaksimalkan peran jati diri mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dalam menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara.[JD1]

Peran dan Funsi Mahasiswa dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

  • Mahasiswa sebagai Agen Perubahan (Agent of Change)->Mahasiswa merupakan penggerak perubahan untuk menjadi ke arah yang lebih baik. Melalui intelektualitas dan skill dapat menjadi dasar mahasiswa dalam kemajuan. Mahasiswa sebagai garda perubahan harus menjadi barisan terdepan dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Peran agen perubahan ini seringkali ditunjukkan dengan aksi-aksi yang dilakukan secara santun tanpa mengurangi esensi dan agenda yang sedang diperjuangkan terkait kebijakan kebiakan pemerintah. Mahasiswa harus aktif, kritis, kreatif, demokratis, dan konstruktif. Sebagai agen penggerak diperlukan tekad yang kuat dan penuh semangat.
  • Mahasiswa sebagai Iron Stock->Membangun nilai karakter positif dalam diri menjadi kunci awal memberi konstribusi kepada orang lain. Melalui kepribadian yang baik dapat menjadikan estafet kepemimpinan kelak dimasa mendatang menjadi lebih berkualitas. Mahasiswa menjalankan peran tersebut sebagai genersai pemimpin bangsa yang mencerminkan nilai intelektualitas dan karakteritas.
  • Penjaga Nilai (Guardian of Value)->Nilai nilai luhur perlu dilindungi dan dilestarikan Saat ini nilai-nilai luhur telah digoyahkana, mahsiswa harus menjadi penggerak untuk melindunginya. Nilai tersebut seperti kejujuran, gotong royong, integritas, empati, keadilan sosial, solidaritas dan sebagainya. Peran mahasiswa sebagai penjaga nilai yaitu mempertahankan dan menjaga nilai-nilai kebaikan agar tetap tumbuh dan terpelihara dalam masyarakat.
  • Penerus Bangsa->Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang memiliki amanah besar bangsa ini, dimana masa depan bangsa berada dipundaknya. Sebagai mahasiswa memiliki prinsip dan pedoman hidup. Setiap mahasiswa harus memiliki kompetensi dan kualitas diri yang baik untuk menjadi kepribadian yang unggul. Melalui pemikiran serta gagasan yang dimiliki mahasiswa dapat membawa perubahan yang lebh baik untuk lebih memajukan kehidupan masyarakat. Dengan kualitas yang unggul maka masa depan bangsa juga akan lebih ungul dengan perannya mengemban misi kemajuan bangsa Indonesia yang unggul di masa depan.
  • Mahasiswa sebagai Kekuatan Moral (Moral Force)->Mahasiswa juga memiliki peran sebagai kekuatan penjaga moral (moral force). Di era globalisasi dan modernisasi terdapat banyak paham paham serta nilai nilai luar yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa dan tentunya dapat merusak moral bangsa. Mahasiswa berperan menjadi kekuatan menjaga moral atau nilai-nilai baik dalam masyarakat. Dengan terjaganya moral maka kekuatan bangsa pun akan menjadi lebih kuat. Kepribadian bangsa Indonesia yang bersumber pada sejarah dan tradisi bangsa harus dijaga dan dipertahankan sehingga diperlukannya mahasiswa memiliki peran  sebagai kekuatan moral. Pembentukan karakter dalam perannya mewujudkan kehidupan bangsa yang beradab. Mahasiswa sebagai kalangan elit intelektual harus mencerminkan nilai moral yang baik dan menjalankan perannya untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara.
  • Mahasiswa sebagai Pengontrol Sosial (Social Control)->Mahasiswa sebagai control sosial terhadap kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Saat terjadi suatu hal penyelewengan atau ketidaksesuaian dengan nilai luhur dan cita-cita bangsa maka mahasiswa akan menjadi penggerak yang memberikan kritik, saran beserta solusi dengan begitu dapat kembali ke arah yang lebih tepat. Menerapakan nilai idealisme dan berpegang teguh kepada nilai-nilai luhur dan tidak terpengaruh kepada kepentingan politik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun