Mohon tunggu...
Diana Putri
Diana Putri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - cagur

Sedang berusaha mengurangi konsumsi kopi,gula,dan tepung berlebih. Mengisi hari-hari dengan niatan mengurangi konsumsi beberapa hal diatas dengan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bentuk Empati Anak Anda dengan Pola Asuh yang Tepat

19 Oktober 2018   00:02 Diperbarui: 19 Oktober 2018   00:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kaltim.tribunnews.com

Empati merupakan suatu hal yang jarang dan langka dimiliki orang, empati adalah kemampuan untuk mengenal,mengerti, dan merasakan perasaan orang lain, namun dalam hal ini tidak hanya ikut merasakan melainkan disini juga mereka memikirkan apa yang dapat mereka lakukan untuk membantu dan meringankan beban orang tersebut. 

Jadi tidak hanya duduk diam berpangku tangan orang yang memiliki rasa empati akan melakukan segala sesuatu yang ia bisa dan bahkan mengerahkan seluruh tenaga untuk ikut membantu. 

Karena secara tidak langsung mereka yang memiliki rasa empati memiliki perasaan yang cukup peka dimana mereka merasakan juga kepedihan melebihi orang yang memiliki rasa simpati.

Empati ternyata juga masuk dalam salah satu perkembangan anak. Empati ini adalah suatu hal yang harusnya dikembangkan sejak usia dini karena ketika orang memiliki rasa empati biasanya orang -- orang ini mudah bersosialisasi serta mampu juga menjadi leader yang baik. 

Karena dalam tugas -- tugasnya dan ketika meminta tolong orang lain mengerjakan sesuatu mereka akan berfikir dan memposisikan dirinya dalam hal tersebut sehingga ketika orang tersebut sulit dalam melakukan dan mengerjakan sesuatu maka secara tidak langsung orang dengan rasa empati akan dengan tangan terbuka mau ikut membantu dan bersama -- sama memecahkan masalah tersebut. Dalam pembentukan rasa empati ini tentu tidak lepas dari didikan atau dari asuhan orang tua maupun orang dewasa disekitar anak.

  Pola asuh yang juara dan luar biasa dan cocok dengan penanaman empati adalah pola asuh demokratis. Dimana dalam pola asuh ini memiliki kunci didalamnya yaitu komunikasi, kepentingan bersama, dan  mendahulukan kewajiban dan hak bersama. 

Pola asuh jenis ini, memadupadankan atau mencampur  2 pola asuh yaitu otoriter (anak dipaksa, didorong menurut dan harus sesuai keinginan orang tua), dan permisif (anak dibiarkan dan hampir tidak ada aturan dalam pola asuh ini, sudah dijelaskan beberapa aturan tetapi setelahnya diserahkan kepada anak ingin dijalankan atau tidak). 

Pola asuh demokratis, adalah pola asuh yang menghargai kepentingan anak, tapi juga memberi rambu mana boleh dan mana tidak boleh, hal ini semacam tarik ulur jadi sebagai orang tua tidak melarang tapi juga tidak membiarkan. 

Semua disesuaikan dengan kebutuhan dan alasan mengapa ini begini dan mengapa ini begitu secara logis yang harus disampaikan dengan komunikasi bersama atau bermusyawarah. 

Setiap keputusan dibuat atas kesepakatan bersama, disertai  sistem alasan mengapa boleh dan mengapa tidak boleh sesuai dengan yang saya jelaskan diatas. Sehingga dalam penerapannya anak merasa dipercaya, jadi dalam kehidupan yang tidak sepenuhnya bersama orang tua anak dapat menjaga dan membatasi dirinya sendiri. Mana yang menurutnya boleh dan mena yang menurutnya kelewat batas. 

Dan berfikir juga bahwa mereka tidak boleh menghancurkan kepercayaan yang diberikan orang tua terhadap mereka. Sehingga mereka lebih berhati -- hati dalam bertingkah laku. Karena mereka sering mendahulukan kepentingan bersama yang otomatis kepentingan orang lain juga, dan mementingkan kewajiban beriringan dengan hak mampu membuat mereka lebih mengerti dan merasakan lelahnya bersama --sama melakukan suatu hal yang otomatis membuat mereka mengerti apa yang dirasakan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun