Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Hormon untuk Emosi Manusia

10 Mei 2021   22:01 Diperbarui: 10 Mei 2021   22:04 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah anda bertanya tentang "Mengapa aku bisa sedih?", atau "Mengapa aku bisa tertawa, padahal aku baru saja menangis", atau "Dia selalu membuatku bahagia, lantas mengapa sekarang dia membuatku kecewa?". Manusia merasakan banyak emosi pada tubuhnya dalam kehidupan sehari-hari. Perasaan yang berubah-ubah ini sering disebut dengan suasana hati atau bahasa kini nya ialah 'mood'. Ketika teman anda melontarkan lelucon yang sangat menggelitik pasti anda akan tertawa, tidak peduli meskipun anda baru saja menangis. Ketika ada orang yang mengkhianati anda, pasti anda merasa kecewa bahkan sedih. Mood dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan apa yang sedang kita rasakan. Akan tetapi, ternyata mood dan emosi merupakan dua hal yang berbeda.

Dilansir dari wikipedia.org emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu, juga sebuah reaksi terhadap sebuah kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika senang kepada seseorang atau sesuatu, marah kepada seseorang, atau takut terhadap sesuatu. Sedangkan mood atau suasana hati adalah suatu perasaan yang tidak intens dan tidak spesifik juga keadaan emosional yang timbulnya hanya untuk sementara. Emosi dan suasana hati sama-sama dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Menurut Dessler, emosi umum dibagi menjadi 5 yaitu marah, takut, sedih, bahagia dan jijik. Setiap orang memiliki tingkat emosi yang berbeda-beda, karena memang manusia memberikan respon yang berbeda terhadap suatu hal yang terjadi.

Emosi yang manusia rasakan dipengaruhi oleh zat kimiawi dari sel-sel yang berkomunikasi satu dengan lainnya. Nah bagaimana zat kimiawi ini bekerja dalam tubuh manusia? Zat kimiawi ini memiliki dua jenis, yaitu neurotransmitter dan hormon. Neurotransmitter di produksi dan di kirim ke beberapa area otak, sedangkan hormon di produksi dan di kirim ke beberapa area tubuh. Neurotransmitter dan hormon memiliki peran dan pengaruh yang berbeda terhadap emosi juga perilaku kita.

1. Marah

Saat kita marah, hormon yang meningkat dalam tubuh kita adalah hormon Testosterone. Mungkin sering terdengar hormon Testosterone hanya dimiliki oleh pria. Eits! Jangan salah, ternyata wanita juga memiliki hormon tersebut. Akan tetapi, wanita tidak memproduksi hormon Testosterone sebanyak pria. Hormon Testosterone berperan saat kita sedang merasakan emosi marah. Perilaku yang ditunjukkan pada pria biasanya sedikit agresif. Untuk wanita terkadang hormon tersebut akan meningkat ketika mendekati masa menstruasi, sehingga jangan kaget jika wanita suka marah-marah tanpa alasan ketika mendekati masa menstruasinya.

2. Kasih Sayang

Hormon Oxytocin, berperan untuk merasakan kasih sayang. Tempat untuk memproduksi hormon ini ialah pada Hipotalamus.. Selain membuat kita merasakan kasih sayang, Oxytocin juga dapat membentuk rasa percaya kepada orang lain. Ketika anda merasakan rasa sayang kepada orang-orang disekitar ansa, entah keluarga atau sahabat berarti tubuh Anda memang sedang memproduksi hormon Oxytocin. Bersyukurlah ketika tubuh Anda masih memproduksi hormon ini, bayangkan jika tidak maka kita tidak akan merasakan indahnya kasih sayang. Banyak sekali peran Oxytocin dalam kehidupan manusia, karena hormon ini masuk ke dalam hormon 'bahagia'.

3. Takut

Hormon yang  menghasilkan rasa takut adalah hormon Adrenalin. Hormon ini di produksi oleh otak tepatnya di Amigdala. Tubuh melepaskan hormon Adrenalin ketika merasa takut dan memunculkan reaksi atau respon yang berbeda-beda pada setiap orang. Misalnya jantung yang berdegup kencang, keringat dingin, suhu tubuh tidak beratur, tangan dan kaki berkeringat hingga lemas.

Masih banyak lagi hormon yang bekerja sebagai pengatur emosi manusia. Tentunya produksi hormon yang kurang dan kelebihan di dalam tubuh kita akan menimbulkan hal-hal yang tidak di inginkan. Maka dari itu, selalu jaga kesehatan dan cukupi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Beberapa cara yang dapat diterapkan sehari-hari untuk mengontrol produksi hormon di dalam tubuh diantaranya; menjaga pola makan sehat dan bergizi, rajin berolahraga, tidak mengonsumsi alkohol secara berlebih, meminimalisir konsomsi kafein, dan lain sebagainya. 

Semoga bermanfaat! 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun