Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Area Bahasa dan Bicara pada Otak Manusia

8 Mei 2021   11:20 Diperbarui: 8 Mei 2021   11:30 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://wongdewek.com/2021/02/28/jangan-latah/

Jika peran Broca sebagai produksi kata, maka peran Wernicke sebagai pemahaman kata.  

Organ tubuh yang mengatur berbahasa dan berbicara manusia dalam kehidupan sehari-hari tentunya ialah otak. Perlu kita ketahui otak memiliki banyak sekali sistem dan cara kerja di dalamnya. Tetapi kali ini kita akan membahas area otak yang mengatur bahasa dan bicara manusia. Area dalam otak yang bertugas mengatur bahasa dan bicara manusia adalah area broca dan wernicke. Mungkin sudah tidak asing lagi di telinga anda tentang dua area tersebut. Kedua area ini berperan besar dalam kehidupan manusia, karena berperan dalam kelangsungan hidup manusia. Jika salah satu saja tidak berfungsi, maka manusia tidak dapat berkomunikasi dengan baik dengan manusia lainnya.

Broca Area

Pierre Paul Broca, penemu pertama kali area broca melalui pengamatannya terhadap pasien tunawicara. Betul sekali! Nama broca diambil dari sang penemu salah satu area bahasa dalam otak ini. Area broca sebagai pengaturan bahasa terletak di hemisfer kiri dan tepatnya di gyrus frontalis superior pada lobus korteks otak besar. Peran broca dalam keberlangsungan hidup manusia diantaranya sebagai proses bahasa, kemampuan mengolah kata, dan berbicara. Juga membuat manusia dapat mempunyai ide dan menyampaikannya dengan baik, menggunakan bahasa lisan maupun tulisan.

Lantas bagaimana jika manusia mengalami kerusakan pada area ini? Setelah kita ketahui peran besar broca dalam kehidupan manusia, dapat kita tebak bagaimana jika broca tidak berfungsi. Kerusakan pada area broca disebut Afasia Broca, kerusakan ini menyebabkan manusia tidak mampu memakai kalimat yang sempurna serta tata bahasa yang baik. Penyebab dari Afasia Broca adalah adanya kerusakan pada bagian otak area broca yang terpisah di lobus frontal kiri. Seseorang dengan Afasia Broca masih mampu memahami bahasa dengan baik, tetapi ada pula yang kemampuan memahami bahasanya ikut menurun.

Wernicke Area

Sama dengan broca, nama Wernicke pun diambil dari penemu pertama kali area wernicke dalam otak. Carl Wernicke seorang dokter Jerman tahun 1874 berhasil menemukan area wernicke dalam otak untuk pertama kalinya. Ia menemukan kerusakan pada salah satu bagian otak yang menyebabkan manusia kehilangan kemampuan memahami  perkataan dari manusia lain. Ternyata bagian ini terletak pada korteks otak besar yaitu pada bagian posterior kiri. Akan tetapi hingga saat ini letak pasti dari area wernicke masih diperdebatkan. Peran dari area wernicke ialah memahami bahasa, sehingga kita dapat memahami perkataan dari orang lain baik melalui lisan maupun tulisan. Sungguh peran yang sangat penting bukan.

Tidak hanya area broca, wernicke pun dapat mengalami kerusakan. Afasia Wernicke adalah sebutan untuk kerusakan pada area wernicke. Penyebab dari kerusakan ini adanya kerusakan pada area superior lobus temporal, yang menyebabkan manusia tidak mampu berkomunikasi dan berbicara dengan orang lain. Seseorang yang mengalami kerusakan pada area wernicke mampu berbicara akan tetapi tidak memiliki makna, karena ia juga tidak mampu memahami bahasa. Sehingga ia tidak akan bisa memahami perkataan orang lain pada dirinya baik lisan maupun tulisan.

Setelah kita ketahui hal tersebut, ternyata pengaturan bahasa dan bicara manusia terletak pada area yang berbeda. Meskipun pengaturan terletak pada area yang berbeda, tetapi tetap saja saling berhubungan. Jika tidak berfungsi satu saja maka kita tidak dapat berkomunikasi seperti orang-orang lainnya. Perlu kembali di ingat, area broca sebagai produksi kata dan area wernicke sebagai pemahaman dari sebuah kata. Kedua area ini sangat besar perannya bagi manusia untuk berkomunikasi.

Semoga bermanfaat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun