Mohon tunggu...
Diana Mustika
Diana Mustika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Passionate to learn about the women portrayed in literature works

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Badarawuhi, Femme Fatale dari KKN di Desa Penari

29 Juni 2022   13:00 Diperbarui: 29 Juni 2022   13:03 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Apakah sobat kompasiana peminat genre horror? Genre horror belakangan ini menjadi genre yang paling diminati entah dalam bentuk film, buku, berita, atau sekedar utas di medsos Twitter. 

Mengapa begitu? Karena mayoritas masyarakat Indonesia masih kental dengan kepercayaannya terhadap fenomena supernatural. Bisa kita amati saat melihat terjadinya suatu peristiwa yang tengah hangat dibahas, selalu ada yang ‘membedah’ dari sisi atau bidang supernaturalnya.  

Bahkan, kini banyak sekali orang yang sumber pendapatannya dari membuat konten bergenre horror, paranormal, dan supernatural. Ketika ada demand, maka juga ada supply.

Nah, salah satu produk supply hasil demand penikmat genre horror yang jadi buah bibir belakangan ini adalah film KKN di Desa Penari. Berawal dari utas yang diunggah di Twitter oleh pengguna SimpleMan (@SimpleM81378523) kemudian trending, dicetak menjadi novel, hingga dirilis menjadi film Indonesia yang paling laris menembus 9 juta penonton. 

Kisahnya menceritakan tentang sekelompok mahasiswa yang menjalani kegiatan KKN (KuliahKerjaNyata) di suatu desa di timur Jawa yang masih kental akan kepercayaan supernaturalnya. SimpleMan menyusun utas tersebut menjadi dua bagian, yaitu dari sudut pandang tokoh Nur dan Widya.

Semenjak dirilisnya film KKN di Desa Penari, terdapat kata kunci yang sempat  trending di media sosial, yaitu ‘Badarawuhi’. Siapa itu Badarawuhi? Sebelum dibahas lebih jauh, peringatan spoiler dulu bagi pembaca yang belum menyimak utasnya maupun menonton filmnya. 

Badarawuhi adalah tokoh makhluk halus penunggu desa dalam latar tempat film KKN di Desa Penari. Di dalam utas maupun film, tokoh Badarawuhi digambarkan sebagai sosok rupawan setengah manusia setengah ular yang mengenakan kebaya hijau tradisional Jawa, menenteng selendang kuning, dan beraksesoris serba emas layaknya seorang penari adat. 

Sosok Badarawuhi ditempatkan sebagai tokoh antagonis. Dikarenakan penggambarannya yang rupawan namun mematikan. Apa pembaca tahu kalau tokoh seperti itu termasuk tokoh Femme fatale?

Apasih Femme fatale itu?  Diserap dari bahasa Prancis: ‘fam fatal’ yang artinya 'wanita mematikan'dan 'wanita membinasakan, Femme fatale adalah tokoh perempuan yang menggoda, memikat, rupawan, memiliki daya tarik yang kuat terhadap laki-laki, serta seringnya membawa akhir malapetaka bagi laki-laki tersebut. 

Dalam dunia literatur dan seni, Femme fatale merupakan salah satu dari arketipe atau perilaku tokoh. Lebih mudahnya bisa kita lihat dari contoh kisah Si Manis Jembatan Ancol yang memikat korbannya dengan tudung merah misterius dan paras cantiknya, Siren dari mitologi Yunani dengan suara merdunya mengundang para pelaut hanya untuk menenggelamkan mereka, dan tokoh Yor Forger dari seri Spy X Family. Berikut beberapa gambar dari tokoh arketipe Femme fatale.

Melansir dari utas oleh akun Twitter @RatuNgondyek, tokoh Badarawuhi, singkatnya Dawuh, merupakan salah satu abdi kinasih dari Kanjeng Nyi Roro Kidul di Kerajaan Pantai Selatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun