Mohon tunggu...
Diana Widayati
Diana Widayati Mohon Tunggu... Penjahit - Menulis untuk berkarya

Dampit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Program Belajar TVRI sebagai Media Pembelajaran

30 Oktober 2020   18:11 Diperbarui: 30 Oktober 2020   18:21 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

      Kondisi pandemi Covid -- 19 ini mengakibatkan perubahan yang luar biasa, termasuk dalam bidang pendidikan. Seolah seluruh jenjang pendidikan dipaksa berubah untuk beradaptasi secara tiba -- tiba drastis dan menyeluruh untuk melakukan pembelajaran dari rumah masing -- masing melalui media daring (online). Transformasi pembelajaran menghasilkan problematika baru dalam pendidikan yaitu belum menyeluruhnya proses pembelajaran, baik standar maupun kualitas capaian pembelajaran yang diinginkan. Berbagai aplikasi media penunjang pembelajaran pun sudah tersedia dan sudah terupgrade dengan kuantitas dan kualitas yang baik, baik pemerintah maupun swasta. Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9/2018 tentang pemanfaatan rumah belajar. Pihak swastapun berlomba -- lomba untuk menyuguhkan bimbingan belajar online seperti ruang guru, Zenius, Klassku, dan lainnya. Akses -- akses tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan. Sangat diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Keberhasilan pembangunan negara salah satu tolak ukurnya adalah keberhasilan pendidikan. Melalui pendidikan akan melahirkan generasi penerus yang cerdas intelektual dan emosional, terampil, dan mandiri untuk mencapai pembangunan bangsa ini. Namun muncul pro kontra masyarakat pada perubahan di masa pandemi Covid -- 19.

            Hal ini tentu dirasa berat oleh pendidik dan peserta didik. Terutama bagi pendidik, dituntut kreatif dalam penyampaian materi melalui media pembelajaran online ini. Ini perlu juga disesuaikan dengan jenjang pendidikan dalam kebutuhannya. Dampaknya akan menimbulkan tekanan fisik maupun psikis. Pola pikir yang positif dapat membantu menerapkan media pembelajaran daring, sehingga menghasilkan capaian pembelajaran yang tetap berkualitas. Belajar di rumah dengan menggunakan media daring mengharapkan orang tua sebagai role model dalam pendampingan belajar anak, dihadapi perubahan sikap. Masa pandemi Covid -- 19 ini bisa dikatakan sebagai sebuah peluang dalam dunia pendidikan, baik pemanfaatan teknologi seiring dengan industri 4.0, maupun orang tua sebagai mentor. Harapannya, pasca -- pandemi Covid- 19, kita menjadi terbiasa dengan sistem saat ini sebagai budaya pembelajaran dalam pendidikan.

            Guru atau dosen bukan satu -- satunya tonggak penentu. Ini tantangan berat bagi para pendidik dan orang tua. Tak sedikit orang tua pun mengeluhkan media pembelajaran jarak jauh melalui internet ini. Terlebih bagi orang tua yang bekerja dari rumah, harus tetap  mendampingi anak -- anaknya khususnya anaknya yang masih usia dini. Ini mengingat belum meratanya diperkenalkan teknologi dalam pemanfatan media belajar, seperti laptop, gadget, dan lainnya. Terutama anak usia dini hingga sekolah menengah belum merata ketersediaan fasilitas teknologi sebagai media belajar mengajar di sekolah. Meskipun sebagian besar sudah mengenal digital, sisi operasionalnya belum diterapkan optimal dalam media pembelajaran. Bagi guru sekolah PAUD / TK, dituntut sesuatu yang menyenangkan dengan kreativitasnya. Fasilitas video, voice note, dan youtube dapat dijadikan media pembelajaran. Namun perlu pendampingan penuh dari orang tua. Anak sekolah dasar juga menggunakan media -- media tersebut yang ditambah dengan penggunaan aplikasi google meet. Bukanlah hal yang mudah, karena anak belum bisa optimal dalam mengoperasikannya secara mandiri. Jenjang sekolah menengah dan tinggi, ini membutuhkan inovasi dari pendidik agar peserta didik tidak jenuh, tanpa menghilangkan poin capaian pembelajaran.

            Seperti halnya pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh salah satu lembaga pendidikan islam di daerah sekitar, jenjang pendidikan tingkat dasar sampai menengah atas melakukan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan platform yang bisa menunjang pembelajaran seperti youtube, whatsapp, google meet, google classroom, kahoot, dan video edukatif yang selalu dikirimkan oleh guru tiap 2 hari sekali untuk memperjelas penjelasan dari materi yang dipelajari, tidak hanya itu, untuk memperjelas pemahaman dan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran juga dilakukan pembagian sift kelompok untuk datang ke sekolah dengan ketentuan dan mematuhi protokol kesehatan. Peserta didik masuk sekolah 2 kali dalam seminggu, dengan ketentuan peserta didik dengan nomor absen 1 sampai 15 masuk pagi dari jam 7 sampai dengan jam 9 pagi, dan untuk peserta didik dengan nomor absen 16 sampai 30 masuk jam 9 pagi hingga jam 11 siang. Hal ini tentunya sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dengan selalu mengecek suhu dan memberikan hand sanitizer sebelum memasuki kelas, memakai masker dan selalu menjaga jarak aman guna memperlancar proses pembelajaran tatap muka secara langsung. Media pembelajaran yang digunakan saat tatap muka langsung pun tidak hanya fokus dengan buku dan ceramah dari guru, tetapi juga bisa dari media pembelajaran menggunakan proyektor mereview film atau video yang berkaitan dengan materi ataupun observasi di lingkungan sekolah, misalnya taman ataupun kebun mini.

            Untuk media pembelajaran yang digunakan seperti grup whatsapp yang menyertakan wali murid, penyampaian materi dengan google classroom, penjelasan materi tatap muka virtual dengan google meet, dan penyampaian video edukatif di youtube, serta pemberian tugas yang menarik minat siswa dengan kahoot. Media pembelajaran tersebut dibuat random atapun selang seling agar siswa tidak merasa jenuh dalam belajar dan poin yang ingin dicapaipun bisa optimal. Media pembelajaran tersebut juga ditunjang dengan pemberian kuota internet belajar gratis dari pemerintah guna memperlancar proses pembelajaran daring.

            Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menginisiasi program belajar dari rumah yang ditayangkan di TVRI. Program belajar dari rumah yang mulai tayang sejak tanggal 13 April 2020, dimulai pukul 08.00 WIB. Pelaksanaan program ini merupakan kelanjutan dari langkah Kemendikbud menyediakan sarana yang bisa digunakan para peserta didik untuk melaksananakan " belajar dari rumah" selama pandemi Covid -- 19. Program ini khususnya ditujukan kepada para peserta didik mulai dari jenjang PAUD / TK sampai jenjang sekolah menengah atas. Program belajar dari rumah di TVRI sebagai bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan di masa pandemi Covid -- 19. Khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, secara ekonomi maupun letak geografis. Program ini juga digunakan sebagai media pembelajaran di lingkup sekitar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun