Penulis :
Dian Hapsari
Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Sultan Agung  Semarang
Imam Setijawan, SE., Akt., M.S.Ak
Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Sultan Agung  Semarang
Mewabahnya virus COVID-19 di dunia termasuk di Indonesia tentunya membawa beberapa pengaruh termasuk pengaruh terhadap perekonomian di Indonesia maupun Dunia. Gejala yang timbul adalah seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan ataupun sesak nafas, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah agar tidak tertular COVID-19 adalah dengan tetap menjaga kebersihan tubuh maupun lingkungan sekitar, mencuci tangan dengan sabun setiap saat setelah memegang benda apapun, menjaga kesehatan imun tubuh dengan rajin berolahraga serta mengkonsumsi buah & sayur dan bila perlu suplemen vitamin dan ikuti anjuran pemerintah untuk tidak keluar rumah, physical distancing atau tidak berkerumun dengan banyak orang, dan melakukan Work From Home atau bekerja dari rumah.
Kecemasan dan ketakutan melanda manusia di awal tahun 2020. Hal ini disebabkan oleh hadirnya virus baru yang menyerang bagian penting dari organ tubuh manusia. Ia tidak hanya menyerang, namun juga mematikan. Ratusan ribu manusia telah terjangkit sengatannya. Puluhan ribu jiwa telah ditewaskannya. Ratusan negara telah menikmati keganasannya. Penularan dan penyebarannya sangat cepat. Nilai-nilai kearifan budaya global dan lokal yang dibangun oleh manusia selama ini menjadi kadaluarsa karena kehadirannya. Para pemimpin negara gonjang-ganjing dan dituntut berpikir ekstra menyelamatkan rakyatnya. Para tenaga medis pun mengalami kelelahan, bahkan menjadi korban paparan virus ini. Para pemimpin spiritual keagamaan juga telah melakukan berbagai devosi untuk mengakhiri wabah ini. Solidaritas dan kerja sama global, nasional, lokal hingga tiap individu sangat dibutuhkan untuk memutus rantai kebringasan Covid-19
Tidak hanya itu, penyebaran virus corona ini pastinya berpotensi menghambat aktivitas ekonomi sehingga membuat beberapa perusahaan terpaksa melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) kepada karyawannya karena tak sanggup untuk membayarkan gaji karyawan sedangkan pemasukan makin menurun. Namun tidak semuanya melakukan PHK karena dalam profesi tertentu masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun perusahaan, maka dari itu ada juga yang memberlakukan WFH atau Work From Home, namun hanya beberapa pekerjaan saja yang bisa melakukan WFH contohnya seperti sektor-sektor yang bergerak di bidang jasa. Meskipun terjadi covid-19 ini masyarakat tidak lupa akan etika -- etika yang dipergunakan sehari -- hari.
Pengertian dan Teori Etika