Mohon tunggu...
dian jatinirmala
dian jatinirmala Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

penulis berita

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Seberapa Efektif Penanganan Covid-19 di Wilayah Depok?

17 Januari 2021   20:23 Diperbarui: 17 Januari 2021   20:25 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penanganan Covid di Depok saat ini masih perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah, yaitu pemerintah Kota Depok. Tercatat kasus Covid-19 di kota Depok per tanggal 11 Desember 2020 masih termasuk yang paling tinggi di provinsi Jawa Barat, yakni lebih dari 200 kasus baru per hari, dengan tujuh pasien meninggal. Catatan ini adalah catatan paling tinggi selama pandemi dalam kurun waktu sehari.

Berita ini tentu bukanlah kabar yang menyenangkan, karena justru jumlah pasien yang masih dirawat di rumah sakit masih pada kisaran dua ribu pasien. Tentu hal ini bukan semata-mata tanggung jawab tenaga medis, tetapi juga masyarakat Kota Depok pada umumnya.  Apakah penanganan Covid di Depok sudah maksimal?

Penanganan Covid di Depok dan Pengalaman Pasien Covid-19

Selama ini, tim medis sudah sangat maksimal dalam melakukan penanganan Covid di Depok.  Tetapi, apa daya, jumlah pasien tetap saja meningkat tak terkendali.  Banyak tenaga medis yang kecewa dengan pertambahan jumlah pasien. Hal ini wajar, karena mereka merasa sudah bekerja maksimal, namun banyak masyarakat yang meremehkan bahayanya virus corona ini.

Tidak berlebihan apabila banyak dari para tenaga medis yang sedikit putus asa. Mereka bukan hanya lelah menangani para pasien yang bertambah. Tetapi, mereka juga tidak pernah surut dalam meningkatkan kewaspadaan,  karena mereka pun rawan tertular.

Siapapun tak ingin terpapar virus Covid-19. Namun, terkadang, para pasien yang sempat dirawat menyatakan bahwa mereka sudah sangat berhati-hati. Namun, keteledoran lingkungan sekitar sangat berpengaruh meskipun penanganan Covid di Depok sudah maksimal.  Banyak pasien Covid-19 mengaku bahwa mereka bahkan tidak merasakan gejala apa-apa. Mereka merasa sehat, dan terkejut saat divonis positif Covid-19.

Kenyataannya, mereka yang divonis positif Covid-19 akhirnya harus dirawat di rumah sakit.  Beberapa saat setelah divonis positif, mereka memang merasakan beberapa gejala seperti tidak dapat mencium aroma apapun. Mereka juga tidak dapat merasakan rasa makanan dan minuman. Gejala tambahan adalah badan terasa gemetar, disertai dengan rasa panas dan dingin pada tubuh.

Pasien pun harus maklum, karena para perawat tidak dapat melakukan perawatan maksimal kepada setiap pasien. Alasan pertama adalah karena pasien yang sudah terlalu banyak. Sedangkan alasan kedua adalah mereka juga sangat khawatir tertular. Oleh karena itulah, para pasien juga ‘sadar diri’ dengan melakukan minum vitamin serta memiliki mindset positif. Dengan demikian, mereka dapat sembuh dalam kurun waktu kurang lebih empat hingga lima hari.

Harapan dari Tim Medis 

Tentu, para tim medis yang sudah bekerja dalam penanganan Covid di Depok berharap adanya kesadaran masyarakat yang lebih tinggi. Mereka sudah banyak berkorban, dengan berpisah dari keluarga, serta bekerja dengan pakaian yang sangat membatasi gerak mereka. Tidak hanya itu, mereka juga sering kekurangan baju APD. Tak jarang, mereka membeli sendiri karena mereka sangat membutuhkan baju tersebut untuk melindungi diri.

Dokter dan perawat yang selama ini telah melakukan penanganan Covid di Depok menyarankan masyarakat untuk jujur dengan kondisi mereka. Jika mereka tidak mengaku bahwa mereka terpapar virus corona, maka hal ini akan lebih menyusahkan. Tim medis berharap bahwa masyarakat tidak meremehkan Covid-19 dan menganggap penyakit ini sebenarnya penyakit ‘konspirasi’. Kenyataannya, penyakit ini sudah membunuh jutaan masyarakat di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun