Mohon tunggu...
Diajeng AnnisaNurkhasanah
Diajeng AnnisaNurkhasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Beauty care

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meraih Sukses Duniawi Tanpa Melupakan Akhirat

18 Mei 2024   21:21 Diperbarui: 18 Mei 2024   21:35 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cr: blog Pondok Pesantren Al-Fatah

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dari kita yang berjuang untuk mencapai kesuksesan duniawi. Namun, sering kali dalam proses tersebut, kita bisa saja melupakan pentingnya persiapan untuk kehidupan akhirat. Padahal tujuan diciptakannya manusia semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah, jika diibaratkan kehidupan manusia di dunia hanyalah sekedar pemberhentian sementara, sambil mencari bekal sebanyak-banyaknya sebelum benar-benar mencapai tujuan akhir yaitu akhirat. Merujuk pada Al-Qur'an surat Al-Qasas ayat 76-77. tulisan kali ini akan membahas bagaimana meraih kesuksesan di dunia tanpa melupakan tanggung jawab serta persiapan kita menuju akhirat.

Sebelum membahas jauh bagaimana cara meraih kesuksesan di dunia dan juga akhirat, penting juga untuk mengetahui apa arti dari kesuksesan. Kesuksesan duniawi sering diukur dari pencapaian materi, karir yang gemilang, dan status sosial yang tinggi. Namun, kesuksesan sejati mencakup kesejahteraan batin dan kepuasan spiritual. Dalam Islam, kesuksesan tidak hanya terbatas pada dunia ini tetapi juga mencakup kehidupan setelah mati. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pemahaman yang komprehensif tentang kesuksesan yang mencakup kedua aspek tersebut. Sedangkan kesuksesan di akhirat ialah selamat dari siksa api neraka dan berhasil memasuki surga-Nya. 

Surat Al-Qasas ayat 76-77 memberikan pelajaran berharga tentang keseimbangan antara dunia dan akhirat melalui kisah Qarun, seorang yang sangat kaya di masa Nabi Musa dan menjelaskan apa yang sepantasnya kita lakukan dengan nikmat duniawi yang Allah berikan untuk mengejar kebahagiaan akhirat.

Arti dari ayat 76 surat Al-Qasas ialah:
"Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berbuat aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: 'Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri."

Pelajaran yang dapat diambil dari ayat diatas, Qarun adalah contoh orang yang diberikan kekayaan melimpah oleh Allah, namun ia berbuat zalim dengan kekayaannya dan menjadi sombong. Kekayaan yang seharusnya digunakan untuk kebaikan, malah membuatnya lupa diri dan melupakan akhirat. Padahal harta yang dimiliki oleh Qarun hanyalah titipan Allah.


Selanjutnya ialah arti dari ayat 77 surat Al-Qasas yang berbunyi:
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."

Dari ayat diatas Ayat memberikan memberikan nasihat yang mendalam tentang bagaimana seharusnya kita memperlakukan harta dan anugerah yang diberikan Allah. Salah satunya ialah, kita diajarkan untuk menggunakan apa yang Allah anugerahkan kepada kita untuk mencari kebahagiaan akhirat. Ini berarti bahwa setiap sumber daya, kemampuan, dan kekayaan yang kita miliki harus digunakan untuk melakukan amal shaleh yang akan membawa kita lebih dekat kepada Allah dan memastikan keselamatan kita di akhirat.

Kemudian selain menginfakan harta yang kita miliki di jalan Allah, sebagai seorang muslim kita juga wajib untuk mencari ilmu yang kemudian diamalkannya. Sebagai mana yang telah kita ketahu bahwasanya menuntut ilmu adalah wajib, sebab ilmu adalah kunci untuk memahami dunia dan akhirat. Mencari ilmu tidak hanya terbatas pada pendidikan formal tetapi juga mencakup pengetahuan agama. Dengan memahami ajaran agama, kita dapat mengarahkan hidup kita sesuai dengan nilai-nilai yang benar. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan dan membawa kita lebih dekat kepada Allah.

Tentu saja yang paling penting ialah kita dapat menempatkan segalanya sesuai porsi, dan mengetahui apa yang menjadi prioritas bagi kita. Menetapkan prioritas adalah kunci untuk mencapai keseimbangan antara dunia dan akhirat. Kita harus menyadari bahwa kewajiban kita sebagai hamba Allah tidak hanya terbatas pada ibadah ritual, tetapi juga mencakup kewajiban sosial dan profesional. Membuat jadwal harian yang mencakup waktu untuk beribadah, bekerja, dan berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat dapat membantu kita menjaga keseimbangan ini.

Meraih kesuksesan duniawi tanpa melupakan akhirat adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan kesadaran, pengetahuan, dan komitmen. Dengan menetapkan prioritas yang benar, bekerja dengan niat yang ikhlas, dan selalu mengingat tujuan akhir kita, kita dapat mencapai keseimbangan yang harmonis antara dunia dan akhirat. Tafsir Surat Al-Qasas ayat 76-77 memberikan panduan jelas tentang bagaimana menggunakan harta dan anugerah duniawi untuk kebahagiaan akhirat tanpa melupakan bagian kita di dunia. Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk mencapai kesuksesan yang sejati di dunia dan akhirat. Amin.

Penulis : Diajeng Annisa Nurkhasanah

Dosen Pengampu : Dr. Hamidullah Mahmud,M.A.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun