Mohon tunggu...
Diah Trisnamayanti
Diah Trisnamayanti Mohon Tunggu... Guru - Pengajar, Ibu rumah tangga, Penulis

I had worked as a teacher at about 23 years. I teach Majoring English in SMK MedikaCom Bandung. Sometime I write in my blog, Facebook, Twitter, Linked, Instagram or Wattpad. I write actually in my spare time after teaching my class. I just wanna to try my positive behavior in order that my students will rise them up more better than me. If I had a lot of trouble to giving lesson, I just send my difficulty to Allah S.W.T.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Terima Kasih Timnas Piala AFF 2020, Semangat Muda yang Tak Kenal Lelah

2 Januari 2022   03:23 Diperbarui: 2 Januari 2022   09:27 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok screenshoot Pribadi (vidio.com)

Semula tak berkeinginan menulis tentang dunia persepakbolaan. Selain karena kurang mahfum, saya hanya sebagai penggembira yang kebetulan senang belajar hal baru.

Karena hal terakhir, saya coba menulis sorak sorai saya ketika menyaksikan timnas berlaga tadi. Berbeda dengan Leg ke 1 yang bermain defensif, pemain garuda Indonesia kali ini cukup berani menyerang dan buat tim gajah perang Thailand ngos-ngosan mengejar pemuda-pemuda tanggung seusia Arhan, Dewangga, Rumakiek dan kapten Asnawi.

Pemain Thailand dibuat bertahan terus saat squad garuda menyerang dan terus meyerang dengan berani. Begitulah jiwa muda agresif dan penuh semangat.

Berbeda dengan Thailan yang cenderung perlahan, banyak mengulur waktu dan bertahan. Menyerang hanya sekali-kali. Strateginya kocar-kacir juga sih kalau dilihat oleh saya yang orang awam.

Setiap kesebelasan punya startegi sendiri dalam mempertahan gawangnya. Seperti tulisan saya katakan kemarin, kawal pemain kita yang bagus dan strategi cantik dengan "fair play".  

Pertandingan leg ke 2 ini, wasit dan hakim garis memang bikin gemes. Ketika Rumakiek sampai terkena tulang rusuk dan terjatuh, teriakan saya seperti teriakan ibu-ibu yang mengomel pada wasit karena pemain Thailand hanya diberi sanksi kartu kuning.  

Saya bisa menghapus gemes ke wasit, setelah melihat banyak peluang gol bagi timnas kita yang masih terbuang-buang, sayang. Mungkin jam terbang pemain memang masih perlu ditambah,  banyak teknik dan fisik yang belum memadai untuk bertanding 2 kali 40 menit ini. Permainan pemuda-pemuda Indonesia ini membuat saya semangat belajar banyak tentang persepakbolaan Indonesia.

Meski kalah 6-2, pemain Indonesia sudah memberikan permainan yang menarik dan sportif. Kegagalan memang hal yang memalukan. Tapi masih ada hari esok yang menanti untuk diukir menjadi hari bersejarah bagi bangsa Indoensia. Mereka kalah terhormat dengan permainan melebihi kapasitas pemula yang bertanding.

Dok screenshoot Pribadi (vidio.com)
Dok screenshoot Pribadi (vidio.com)
Terimakasih para pemain TIMNAS Pialla AFF 2020, Shin Tae yong gamsahabnida ( ), Terimakasih bangsa Indonesia kalian sudah sabar dan percaya bahwa menanti piala AFF hadir di Indonesia. Semangat terus pantang mundur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun